Kamis, 10 Mei 2018

Kisah ABG 14 Tahun di Semarang yang Jual Kehormatan Berakhir di Persidangan

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Hesty Imaniar

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kuasa Hukum NW (14) seorang anak yang menjadi terdakwa, lantaran telah mengambil sepeda motor roda dua, milik pelanggannya, yakni Putro Satuhu, meyakinkan, bahwa, kliennya tersebut, merupakan anak yang kurang mendapatkan perhatian dari kedua orangtua.

Dengan latar belakang yang seperti hal tersebut, Tuhu menyebutkan, akan terus membeberkan hal tersebut disetiap persidangan, dihadapan Majelis Hakim.

Termasuk, pada Selasa (15/5/2018) sidang berikutnya, dengan agenda tuntutan akan digelar di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, dimana Tuhu akan menyampaikan bahwa sebaiknya anak tersebut, dikembalikan ke orangtuanya.

"Orang tua anak ini sanggup untuk kembali merawat dan mengurus anak ini. Karena dia melakukan hal tersebut, memang dilatarbelakangi dengan masalah kurangnya perhatian dari kedua orangtuanya, sehingga membuat kehidupan anak ini menjadi kelam," kata Tuhu, Kamis (18/5/2018).

Bahkan, pada sidang minggu depan, Tuhu  selain mendengarkan tuntuan dari jaksa, yang ada di kubu Dermawan dan Fauzi, dua pria yang sebelumnya sempat melakukan kencan selayaknya orang dewasa, kepada NW tersebut.

"Setelah tuntuan dibacakan, sekaligus saya akan mengajukan izin kepada majelis hakim untuk bisa saya secara langsung menyampaikan pledoi, baik tertulis dan lisan, agar NW itu bisa kembali saja ke orangtuanya," bebernya.

Disisi lain, ia juga menjelaskan bahwa, pada dasarnya saat ini orang tua NW mau menerima, dan kembali merawat anak mereka, yakni NW.

"Dan memang jika nantinya hal ini terulang lagi, hakim juga bisa memutuskan segala sesuatunya. Namun, pernyataan NW jika dia tidak diberikan kasih sayang oleh orangtuanya, hingga membuat dia melakukan hal tersebut, perlu diperhatikan pernyataan anak itu," katanya.

Berdasarkan informasi sebelumnya, perkara tersebut bermula pada 30 April 2018 lalu di seputar polder Tawang, Semarang. Saat itu, NW dirayu oleh kedua korban Dermawan dan Fauzi.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search