Jumat, 01 Juni 2018

Kisah Cinta Terlarang Pendeta dan Anak Angkatnya Berakhir Tragis, Temuan Sperma Jadi Alat Bukti

SURYA.CO.ID - Polisi mulai mengungkap motif tewasnya seorang mahasiwi cantik yang jasadnya ditemukan dengan leher tergorok di kamar mandi gereja GSRI di Dusun XII, Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (31/5/2018).

Penyidik kepolisian menduga kuat motif pembunuhan itu dilandasi cemburu buta.

Pendeta Henderson sebagai pelaku pembunuhan cemburu karena korban,  Rosalia Cicimaretini Boru Siahaan (21), yang juga anak angkatnya, diketahuinya memiliki pacar.

Sang pendeta yang sudah memiliki anak dan istri ternyata menjalin cinta terlarang dengan Rosalia dalam empat tahun terakhir.

Rosalia sendiri diketahui masih berstatus lajang dan menjadi anak angkat Henderson sejak masih duduk di bangku SMP. Ia adalah anak kedua dari enam bersaudara.

Baca: Fakta-fakta Rosalia Siahaan yang Dibunuh Pendeta Henderson, Dijadikan Anak Angkat Demi Nafsu

Baca: Makna Ledakan Keras saat Pemakaman Presiden Soeharto di Astana Giri Bangun

Baca: Australia Pernah Berencana Membom Jakarta Saat Ketegangan Timor Timur, Lihat Armada yang Disiapkan!

Baca: VIDEO Toyota Alphard Tabrak Lari di Surabaya, Dikejar Warga Hingga Sidoarjo, Bak Film Hollywood!

Melansir Tribun Medan  (grup Surya.co.id),  warga menemukan Rosalia sudah tidak bernyawa di kamar mandi gereja GSRI, Kamis.

Renta Rehulina br Nasution (46), ibu dari Rosalia Cici Maretini br Siahaan (21), menangis meraung-raung di dalam mobil ambulans, Kamis (31/5/2018).
Renta Rehulina br Nasution (46), ibu dari Rosalia Cici Maretini br Siahaan (21), menangis meraung-raung di dalam mobil ambulans, Kamis (31/5/2018). (Tribun Medan /Dohu Lase)

Mulanya, sekitar pukul 10.30 WIB, warga sekitar mendengar suara jeritan minta tolong yang bersumber dari bagian belakang gereja.

Di sana terdapat bangunan sekaligus hunian keluarga pendeta.

"Kira-kira jam 10.30 WIB, saya dengar teriakan suara macam orang minta tolong dari belakang gereja. Tapi kami takut mendekat," kata seorang saksi mata.

Tak lama berselang, sang pendeta pun keluar. Saat meninggalkan tempat, ia langsung menggembok gerbang gereja.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search