Kamis, 16 Juni 2016

Kisah Kepahlawanan Surono, Tukang Pecah Batu Berhati Mulia yang Menghidupi 65 Anak Yatim

TRIBUNJAMBI.COM - Pahlawan tidak harus mereka yang berperang di medan laga. Pahlawan tidak harus mereka yang memborong medali di sebuah ajang olahraga multinasional.

Menjadi pahlawan cukuplah mereka yang memiliki dedikasi tinggi terhadap sesamanya. Seperti Surono, seorang tukang pemecah batu yang menghidupi 65 anak yatim.

Surono lahir di Kebumen Jawa Tengah tahun 1958. Ia datang ke Ibukota dengan harapan meraup pundi-pundi rupiah demi membantu kehidupan orangtua di kota kelahirannya.

Laki-laki yang kini menempati sepetak kontrakan di Jl Cipinang Jaya IIB, RT 3/RW 9, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, ini mengatakan tertarik pergi ke Jakarta setelah melihat teman-temannya sukses mencari rezeki di Ibukota.

Tahun 1973, saat ada tawaran menjadi pembantu rumah tangga di rumah pengusaha toko bangunan di sekitar Rawamangun, tak pikir panjang, ia pun langsung menerimanya.

"Ya sudah, yang penting saya sampai Jakarta, ke Jakarta gratis lagi," ujar Surono seraya kembali mengingat masa lalunya.

Beberapa lama bekerja menjadi pembantu toko, Rono pun "naik pangkat". Kali ini dia ditugaskan menjadi penarik gerobak di toko bangunan milik majikannya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search