Kamis, 16 Juni 2016

Kisah Remaja Samboja yang Suka "Sesama", Selisih 21 Tahun, Parang Pacar karena Cemburu

Kisah Remaja Samboja yang Suka "Sesama", Selisih 21 Tahun, Parang Pacar karena Cemburu

Ri (19) terbilang masih belia. Di depan polisi, remaja pria asal Samboja ini tampak menangis setelah dirinya diputus pasangan sesama jenisnya, La (42). Sebelumnya, Ri dilaporkan mengancam La dengan menggunakan sebilah parang lantaran cemburu. Meski berakhir damai, Ri seolah masih tak terima lantaran cintanya harus berakhir.

RABU(15/6) sekitar pukul 01.00 Wita dini hari, Ri dan La sempat terlibat adu mulut. Malam itu, Ri baru saja menenggak minuman keras. Ia mendapat kabar jika sang kekasih yang juga berjenis kelamin laki-laki, memiliki hubungan spesial dengan pria lainnya. Ri naik pitam dan segera mendatangi La di sebuah kontrakan sekaligus salon miliknya.

Entah karena sudah telanjur cinta mati, atau karena di bawah pengaruh minuman keras, sejurus kemudian Ri nekat memainkan parang yang ia bawa. Beruntung, La sempat menangkis dengan tangan kirinya. Dengan luka di tangan tersebut, La lalu melaporkan "berondongnya" itu ke Mapolsek Samboja.

Mendapat aduan sang waria, polisi lalu menjemput La dan berhasil mengumpulkan keduanya. Di kantor polisi, keduanya pun menceritakan duduk persoalan. Termasuk kisah cinta keduanya yang sudah berjalan sekitar enam bulan terakhir.  Kepada polisi, La mengaku merantau dari Kota Palu sejak beberapa tahun terakhir.

Setelah memiliki usaha sebuah salon, ia akhirnya dekat dengan Ri. Selama ini, Ri juga bekerja sebagai anak buahnya. Tak hanya digaji, Ri juga dipersilakan tinggal di salon tersebut. Sebenarnya, jarak salon milik La dan rumah orangtua Ri hanya terpaut satu kilometer. Karena itulah, keduanya akhirnya sering bertemu dan memutuskan berpacaran.

Di hadapan polisi, keduanya mengaku beberapa kali berhubungan badan. Tentu saja dengan cara yang tak normal seperti hubungan suami-istri. Hubungan mereka terus berlanjut, namun Ri yang mengaku semakin cinta dengan La justru merasa terusik. Pasalnya, ia mendapat kabar jika La kini juga dekat dengan pria lainnya. Sedangkan dari pengakuan La, pekerjaannya sebagai penata rias membuat dirinya banyak teman, termasuk pelanggan pria.

Polisi terus melakukan klarifikasi dan interogasi dengan Ri. Pasalnya, terlepas dari perbuatan suka sama suka, namun mengancam apalagi menggunakan senjata tajam untuk membahayakan orang lain tentu saja salah. Beruntung, hari itu, La mengajukan persyaratan jika Ri tak mau berurusan dengan hukuman penjara,maka Ri tidak lagi mendekatinya dan tak lagi tinggal di salon miliknya.

Jika menolak permintaan tersebut, La pun tak segan untuk melanjutkan perkara tersebut. Ri yang mendengar permintaan La itu pun langsung menangis tersedu-sedu. Remaja yang memiliki tato ini pun akhirnya menyetujui persyaratan tersebut meski dengan berat hati. (qi/waz/k9)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search