Kamis, 30 Juni 2016

Lagu Lelaki Kerdus, dari kisah nyata hingga perlakuan salah

Tangkapan layar video musik Lelaki Kerdus.
Tangkapan layar video musik Lelaki Kerdus. © Istimewa /Youtube
Catatan redaksi: artikel ini tidak memuat video Lelaki Kerdus, agar tidak ikut menyebarnya. Namun, pada pengujung tulisan, termuat lirik lagu Lelaki Kerdus, untuk melengkapi konteks cerita.

Beberapa hari terakhir, sebuah video musik berjudul Lelaki Kerdus bikin heboh jagat media sosial. Dalam video itu, tampil seorang anak perempuan membawakan lagu tentang kegagalan rumah tangga.

Lelaki Kerdus dimainkan dalam irama dangdut, dengan suara lirih sang penyanyi. Liriknya secara eksplisit menceritakan kisah perselingkuhan seorang ayah, dan derita ibu yang dimadu. Bukan cuman itu, sejumlah makian juga termuat dalam liriknya.

Di salah satu kanal YouTube, video musik itu sudah disimak lebih dari 60 ribu kali, Kamis (30/6/2016). Capaian itu didapat sehari sesudah video diunggah pada Rabu (29/6).

Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPA Indonesia) --sebelumnya dikenal bernama Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA)-- turut mengecam video ini.

"Menampilkan anak-anak pada tayangan dan nyanyian bertema dewasa dapat disetarakan sebagai bentuk perlakuan salah terhadap anak," kata Ketua Bidang Pemenuhan Hak Anak LPA Indonesia, Reza Indragiri Amriel, dilansir CNN Indonesia.

Netizen juga terpantau membincangkan lagu Lelaki Kerdus dalam nada-nada negatif. Kebanyakan dari mereka sependapat bahwa lirik lagu itu tak patut dinyanyikan anak-anak.

Terinspirasi kisah nyata

Adapun Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku telah berkomunikasi dengan pencipta lagu tersebut. Konon, Lelaki Kerdus terinspirasi kisah nyata kehidupan seorang anak dan ibu di Bangkalan, Madura. Sang pencipta lagu, sejak empat tahun lalu telah menikahi ibu tersebut, sekaligus mengurusi anaknya.

Ihwal lagu itu, KPAI menyebutnya tak bisa dibenarkan meski terinspirasi kisah nyata. "Walaupun kisah nyata, visualisasi dengan lirik tentang perceraian dan dengan bahasa yang kasar jelas melanggar etika dan moral perlindungan anak," kata Ketua KPAI, Asrorun Niam, dikutip detikcom.

Label "kisah nyata" juga dibenarkan Nurul, ibu dari anak perempuan yang menyanyikan Lelaki Kerdus. Menurut detikcom, Nurul berang saat lagu ini jadi sorotan publik. Menurutnya tak ada yang perlu ditakutkan dari lagu tersebut.

"Memangnya kenapa? Biar saja menyanyikan lagu. Ini terinspirasi kisah nyata," kata Nurul. Saat ini, anak perempuan yang menyanyikan Lelaki Kerdus sudah berusia sekitar 15 tahun. Adapun video musiknya dibuat sejak beberapa tahun silam.

Menurut Nurul, anaknya juga kerap manggung, menghibur orang dengan bernyanyi. "Sekarang lagi libur puasa, enggak manggung dulu. Biasanya manggungnya sampai ke Malang," kata warga Bangkalan itu. Ia juga berharap heboh Lelaki Kerdus tak sampai bikin anaknya berhenti bernyanyi.

Merujuk keterangan LPA Indonesia, video musik ini bisa dikategorikan "perlakuan salah" yang bisa bertentangan dengan Undang-Undang No.35/2014 tentang Perlindungan Anak.

"Setiap Orang dilarang menempatkan, membiarkan, melibatkan, menyuruh melibatkan Anak dalam situasi perlakuan salah dan penelantaran," demikian larangan yang termuat dalam pasal 76B. Pelanggaran atasnya bisa diancam dengan pidana penjara, paling lama lima tahun, dan/atau denda paling banyak Rp100 juta.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informasi akan meminta Google menghapus video tersebut di YouTube. Sebelumnya, pencipta lagu ini sudah dihubungi dan langsung menurunkan video tersebut. Meski demikian, video itu telanjur tersebar melalui akun-akun lain.

"Karena sudah banyak yang mengopi maka lagu tersebut masih ada di YouTube. Karena itu Kominfo akan mengirim surat ke YouTube untuk menghapus videonya," kata Kepala Pusat Informasi dah Humas Kementerian Kominfo, Ismail Cawidu.

Lirik Lelaki Kerdus:
Bappakku kawin lagi
Aku ditinggalin
Aku sakit hati
Ibuku diduain
Ibuku minta cerai
Tapi dipukulin
Bapakku pengkhianat
Ibuku dibohongin
Lelaki kardus
Lelaki karpet
Lelaki k*ncr*t
Lelaki bangkrut
Lelaki m*ncr*t
Lelaki k*rb*t
Lelaki b***sat

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search