Kamis, 30 Juni 2016

Terungkap, Ternyata Ini Kisah di Balik Lagu 'Lelaki Kerdus'

Kamis, 30 Juni 2016 13:48

Kapanlagi.com - Lagu Lelaki Kerdus yang dinyanyikan oleh seorang bocah berusia 12 tahun bernama Nova Rizqi Romadhon menjadi viral dalam beberapa hari terakhir. Menjadi masalah karena lirik lagu yang dilantukan Nova mengandung unsur perselingkuhan serta beberapa kata umpatan yang dirasa tak pantas diucapkan anak kecil.

Netizens pun langsung menaruh perhatian pada kasus Lelaki Kerdus ini. Banyak yang mengecam para pelaku di balik lagu yang menggambarkan tentang seorang suami yang menikah lagi dan berbuat kasar pada sang istri itu. Diunggah pertama kali oleh akun Rampak Naong Rec di Youtube yang kini sudah lenyap pada Rabu (29/6) kemarin, Lelaki Kerdus diciptakan oleh Ahmad Sawadi.

"Penyanyinya si Nova itu artis kami. Lagu itu murni karya suami saya. Cerita dalam lagu itu adalah kisah nyata saya saat kecil, makanya penyanyinya anak kecil," cerita Nurul, istri Ahmad seperti dilansir Merdeka.

Nurul menambahkan bahwa Ahmad memiliki grup bernama As-Surur yang kerap mengisi acara. Bahkan As-Surur sudah cukup dikenal dan sering mendapatkan order untuk mengisi acara di Malang dan Probolinggo. Disinggung mengenai lagu Lelaki Kerdus yang bikin heboh dan dianggap bermuatan dewasa, Nurul punya pendapat sendiri.

Inilah Nova, si bocah penyanyi Lelaki KerdusInilah Nova, si bocah penyanyi Lelaki Kerdus

"Menurut saya lagu ini bukan suatu masalah. Lagu ini masuk album dan sudah dijual di Madura. Sudah banyak yang dijual albumnya. Kalau soal video klip, modelnya bukan saya tapi asisten saya. Kalau perusahaan yang mengunggah klipnya di Youtube itu ya bos saya," jawab Nurul santai.

Sementara itu yang mungkin tak Nurul tahu, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mengecam keras beredarnya video Lelaki Kerdus. Menurut LPAI, ada tudingan unsur eksploitasi anak dalam kasus ini. Video asli Lelaki Kerdus sendiri sudah tidak ada di Youtube dan kini diposting ulang oleh berbagai akun sehingga semakin viral. (mdk/aia)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search