Rabu, 20 Juli 2016

Kisah Warung Pak De, Dari Dorong Gerobak, Kini Punya Rumah Makan Besar di Kota Sintang

Pengusaha  dibidang kuliner, Umar, kini telah mempunyai rumah makan yang cukup besar  di Jalan Mensiku Sintang. Namun tak banyak yang tahu bagaimana dia mengawali bisnisnya itu. Umar mengawali usahanya ini dengan berjualan bakso keliling.

UMAR pertama kali terjun dalam usaha makanan yakni pada 2007. Saat itu,  ia berjualan bakso keliling dengan mendorong gerobak  keluar masuk gang di Kota Sintang. Hampir tiga tahun Umar mendorong gerobak. Tak ada rasa mengenal lelah dan putus asa. Kegigihan dan ketekunan membuat usaha yang dirintis lambat laun berkembang.  Saat mendorong gerobak sapaan Pak De terhadap Umar  muncul. Yakni dipanggil anak-anak yang menjadi langganannya atau saat lewat didepan anak-anak.

Nama Pak De itu kemudian dipakai sebagai nama warung makannya sebagai kenangan untuk mengingatkan saat merintis usaha. Usai mendorong gerobak, Umar memberanikan diri mengontrak warung kecil. Di warung tersebut dia menjual makanan. Seperti ikan bakar, ayam bakar dan bebek bakar, termasuk yang digoreng.
Karena masih sewa, terpaksa warung tempat jualan harus berpindah-pindah. Habis masa kontrak, berarti pindah ke tempat baru. Namun warung makan tetap memakai nama Pak De.  Kendati berpindah, pelanggan setia tetap berhasil dijaga. Warung makan kian dikenal dan membuat usahanya maju serta berkembang.
Hingga pada 2014, Umar mencoba mengajukan pinjaman kredit ke Bank Negara Indonesia (BNI). Kredit diajukan untuk memodali pembangunan rumah makannya. Peminjaman ke BNI juga terus berlanjut hingga kini. Setidaknya telah dua kali pinjaman kredit diajukan, terhitung dari pertama. Karena, begitu kredit pertama lunas, Umar kembali mengajukan kredit.
Kini rumah makan Umar sudah sangat resprentatif dan berukuran besar. Tidak lagi sewa. Tapi sudah milik sendiri. Pelanggan juga kian ramai. Dimana masa operasional rumah makannya mulai pukul 09.00 hingga pukul 22.00. Kendati bangunan sudah resprentatif, Umar tetap menyebut nama rumah makannya dengan warung Pak De, karena usaha diawali dengan dibuka di warung.
Umar menyebut kalau perkembangan usahanya cukup terbantu dengan pinjaman kredit dari BNI. Meski dalam membangun usahanya sempat jatuh bangun. Kini sudah dua tahun berjalan, Umar mempunyai tempat berjualan sendiri, yang dibangun dengan kredit BNI.
Perkembangan usaha Umar juga membuatnya tidak mampu melayani pelanggan sendirian, seperti saat awal berjualan. Dimana kini ia dibantu dengan sepuluh karyawan setiap harinya. Warung Makan Pak De juga sudah dikenal luas dan mendapat tempat tersendiri bagi warga Sintang, yang lokasinya persis dipertigaan jalan Mensiku atau tepat di depan Jembatan Kapuas Sintang. (stm)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search