
MEDANSATU.COM, Jakarta – Komisaris Jenderal (Komjen) Suhardi Alius dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Jenderal Tito Karnavian yang kini menjabat Kapolri, Rabu (20/7/2016) sekira pukul 09.30 WIB.
Sebelumnya, Komjen Suhardi Alius sebelumnya menjabat Kabareskrim Polri yang 'dibuang' menjadi pejabat Sekretaris Utama Lemhanas. Setelah karirnya meredup, dengan jabatan barunya, karir sang jenderal bakal bersinar lagi.
Dia menjabat Kabareskrim Polri pada 2015 lalu. Saat itu sempat muncul kontroversi, karena Suhardi dinilai seolah menjadi biang kisruh polemik dengan KPK di tubuh Polri. Pasalnya Komjen Budi Gunawan (BG) yang diusulkan menjadi Kapolri ditentang publik karena ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Bahkan, sempat beredar informasi Komjen BG jadi tersangka karena adanya laporan dari Suhardi Alius yang saat itu menjabat Kabareskrim. Tak lama setelah kisruh itu, Suhardi Alius pun dicopot dari Kabareskrim dan 'dibuang' ke Lemhanas. Di Lemhanas pun ia sempat terkatung-katung, pasalnya Suhardi tidak langsung memiliki jabatan khusus.
Kabar lain menyebut, sebelum Jokowi memilih Komjen BG sebagai calon Kapolri, Suhardi Alius disebut-sebut sebagai calon kuat Kapolri. Suhardi dikenal populer di kalangan pegiat aktivis anti korupsi.
Sepak terjangnya dalam pendidikan, Suhardi lulus dari Akademi Kepolisian pada tahun 1985. Dia menjadi lulusan pertama di angkatan tersebut yang menjadi bintang tiga atau jabatan komisaris jenderal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar