"Inspirasinya dari membaca dan lingkungan," jelas Soetantyo yang punya hobi menulis ini saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (27/8/2016).
Soetantyo menyampaikan, dirinya baru tahu soal cerita Mukidi ramai dari akun facebooknya. Ada yang berkomentar kalau dirinya yang pertama kali menciptakan dan menulis kisah lucu Mukidi. Laman facebooknya sekarang ramai komen.
"Keluarga juga jadi heboh," urai dia.
|
Soesantyo menuturkan, masih banyak kisah Mukidi yang dia tulis dan akhirnya menjadi tiga buah buku. Soesantyo kemudian membagi tiga kisah lucu Mukidi yang pertama kali dia buat.
"Untuk kisah akhir Mukidi nggak ada, masih berlanjut," tutur Warga Jatibening, Bekasi ini.
Berikut tiga kisah Mukidi yang pertama kali dibuat Soetantyo:
*) Mukidi yang baru pertamakali mengajak anaknya berburu, mengajari anaknya cara menggunakan senapan: Pokoknya nak, kalau ada binatang buas mendekat, kamu bidik tepat di kepalanya, tarik pelatuknya, lalu dor! Jelas?/Boleh tanya gak pak?/Apa sayang?/Kalau bapak diterkam beruang, aku pulang sama siapa?
*) Wakijan bezoek Mukidi di rumahsakit: Kepalamu kenapa Di?/ Dokter baru keluarin proyektil peluru dari kepala gw Jan/Apa yang terjadi?/Semalem, seekor tikus masuk kamar gw. Bini gw ambil senapan angin, lalu dor! Kena kepala gw/Emangnya Markonah gak bisa bedain kepala tikus sama kepala suaminya?
*) Mukidi sedang duduk di bangku, menunggu kelahiran anaknya di rumah sakit. Seorang pria mondar~mandir gelisah di depannya. Tiba~tiba "oek... oek..." terdengar tangisan bayi. "Alhamdulillah," Mukidi bersyukur, sementara pria tadi menghambur ke ruang bersalin, tapi keluar lagi di atas kursi roda: "kenapa bapak itu sus?"/"Istrinya mau melahirkan, tapi waktu berangkat kemari tadi, istrinya ketinggalan di rumah.."
(dra/dra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar