TRIBUNKALTIM.CO, MALINAU - Seorang lelaki muda, rambut pendek-cepak. Mengenakan seragam militer, loreng hijau.
Ia di dapur, menggoreng makanan di dalam kuali. Ia memasak di atas tungku batu, menggunakan bahan bakar kayu. Namanya Prajurit Satu Erwan.
Pagi itu, Erwan sibuk di dapur, karena mendapat giliran atau jadwal memasak. Saban hari, dua orang prajurit bertugas menghidangkan makanan kepada teman-temannya, sesama anggota tentara yang berjaga di pos perbatasan.
"Semua harus bisa memasak," kata Erwan, prajurit dari batalyion 713/Sataytama, Gorontalo.
Rata-rata satu pos dijaga 13 - 15 prajurit.
Baca: Buka Keterisolasian Warga Desa, Pemkab Malinau Bangun Jalan 1.000 Km
Pagi itu dia tetap memasak kendati mendapat kunjungan Panglima Operasi Pengamanan Perbatasan Indonesia - Malaysia sekaligus Pangdam Vi/Mulawarman, Mayjen Johny L Tobing yang didampingi Asisten Operasinal Kodam Kolonel Infanteri Andi Gunawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar