Rabu, 15 Februari 2017

Kisah Pesawat Tempur F-108 Rapier, Bak Seorang Anak yang Tak Diharapkan Lahir

BANGKAPOS.COM--Dimulai dengan keinginan AU AS tahun 1955 untuk memiliki pesawat penyergap jarak jauh, maka dicanangkanlah konsep Long Range Interceptor Expermen (LRI-X). Konsep ini ditawarkan kepada Lockheed, Northrop, dan North American.

Dari ketiganya, konsep milik North American akhirnya terpilih menjadi pemenang. Pabrikan yang sebelumnya telah sukses melahirkan pesawat legendaris P-51 Mustang ini mengajukan konsep dengan kode NA-236.

Sayang setahun kemudian proyek ini ditangguhkan oleh AU AS karena alasan klasik, yaitu terlalu mahalnya biaya dalam menentukan spesifikasi yang dibuat oleh pihak Komando Pertahanan Udara.

Tapi rupanya kondisi Perang Dingin yang semakin memanas antara dua kutub ini menjadikan proyek LRI-X kembali dilanjutkan pada tahun 1957.

Lukisan F-108 Rapier yang dibuat untuk keperluan promosi
Lukisan F-108 Rapier yang dibuat untuk keperluan promosi (Cavok/Asas da Informacao)

Maka pihak North American yang telah ditunjuk sebagai pemenangnya diberikan kewenangan membuat dua buah purwarupa (prototipe). Syaratnya, pesawat itu harus dapat terbang tiga kali kecepatan suara (Mach 3) dengan radius terbang lebih dari 2.000 km.

Pesawat yang direncanakan sebagai pengganti dari F-102 Delta Dagger dan F-106 Delta Dart ini rencananya juga akan dilengkapi rudal jenis baru yang mengunakan sistem electronic fire-control buatan Hughes Aircraft..

Tuntutan akan F-108 memang tinggi. Untuk itu North American merencanakan desain pesawat ini benar-benar baru dan cukup radikal, terutama pada pengunaan materialnya sehingga dapat terbang dengan aman pada kecepatan Mach 3.

North American juga menggandeng rekanannya yang sudah terkenal andal membuat mesin pesawat, yaitu General Electric yang menawarkan mesin jenis baru J93 Turbojet.

Pada saat bersamaan North American sedang mengembangkan pembom jarak jauh bermesin jet yang didesain dapat menembus pertahanan udara Uni Soviet (sekarang Rusia).

Seiring berjalannya waktu, pesawat pembom yang sedang dikembangkan itu kemudian diberi nama XB-70 Valkyrie.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search