Minggu, 02 April 2017

Kisah Marsin, Saat Longsor Ponorogo Terjadi

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO --  Duka menyelimuti keluarga Marsin (42 tahun). Dua orang anggota keluarganya Katmi (65 tahun) dan Danu Setiawan (28 tahun) ditemukan sudah tak bernyawa oleh tim evakuasi gabungan bencana longsor di Desa Banaran, Pulung, Ponorogo pada Ahad (4/2) pagi.

Sabtu (1/4) pagi, warga dusun Krajan itu berangkat ke kebun bersama suaminya Suparlan. Biasanya sebelum berangkat ke ke kebun, Marsin selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi sepupunya di Dusun Tangkil yang berjarak sekitar 1 kilometer.

Tapi, pagi itu Marsin langsung memutuskan untuk berangkat langsung ke kebun ubi yang berada tak jauh dari kantor Desa Banaran.

"Saya tidak sempat ke Tangkil, jam tujuh pagi itu sudah berangkat saja ke kebun. Anak-anak juga sudah berangkat ke Sekolah," tutur Marsin saat ditemui Republika di rumahnya di Dusun Krajan, Banaran Ahad (4/2).

Baru saja tiba di kebun, seorang warga datang menghampirinya dengan berlari. Warga itu berteriak-teriak memanggilnya dari kejauhan meminta untuk pulang. "Katanya ada longsor, ada longsor," ungkap Marsin mengingat kembali saat kejadian longsor menimpa kampungnya itu.

Tak berpikir panjang, dia bersama suaminya langsung meninggalkan kebun. Marsin berlari, sembari berharap keluarga dan tetangga kampungnya tak ada yang menjadi korban. Apa daya, Tuhan punya kuasa. Marsin hanya bisa meneteskan air mata, sambil menyebut nama Tuhan.

"Saya lihat Dusun saya (Krajan) sudah rata dengan tanah, warga yang di bawah semua naik ke atas (pemukiman yang lebih tinggi)," kata dia.

Melihat itu, dia pun teringat kondisi dua orang keluarganya yang tinggal di Tangkil. Dia pun berlari menuju dusun itu, memastikan kondisi keluarganya. Padahal selain jaraknya yang cukup jauh, lokasi dusun Tangkil berada di atas atau lebih tinggi Dusun Krajan. Dusun itu lah yang menjadi lokasi terparah, terdampak longsoran tanah dari bukit Gede.  "Saya sampai di Tangkil, tapi sudah tak terlihat satupun rumah," katanya.

Marsin menjelaskan, kebanyakan warga yang hilang itu merupakan petani yang tengah berkebun jahe di area perkebunan di bawah bukit Gede.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Republika, sampai saat ini, tim evakuasi gabungan baru berhasil menemukan jasad Katmi dan Danu Setiawan. Terdapat 29 warga dari dua dusun itu yang dinyatakan hilang pasca bencana terjadi.  Sementara itu, 32 rumah di dua dusun itu tertimbun longsor.  Pencarian terus dilakukan tim gabungan diatanranya BPBD Ponorogo, Basarnas, TNI, Polri dan relawan. Kendati demikian pencarian dihentikan pada siang tadi lantan turun hujan.  

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search