Senin, 03 April 2017

Kisah Rusman Dipasung 25 Tahun di Tengah Hutan

Kisah Rusman Dipasung 25 Tahun di Tengah HutanFoto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Praktik pasung orang dengan gangguan jiwa masih terjadi di Kabupaten Mojokerto. Seperti yang dialami Rusman (50), warga Dusun/Desa Kedungudi, Kecamatan Trawas. Karena mengalami gangguan jiwa, pria ini dipasung keluarganya di hutan selama 25 tahun.

Kondisi Rusman sangat memprihatinkan. Sejak 25 tahun dia terpaksa ditempatkan di tengah hutan oleh keluarganya. Kedua kakinya yang kurus nyaris tinggal tulang dan kulit, dibelenggu dengan rantai yang menancap pada beton cor di tanah. Hanya kain sarung yang membalut tubuhnya yang kurus itu. Rambutnya dibiarkan gondrong tak terawat. Akibat terlalu lama dipasung, kedua kaki Rusman lumpuh.

Lokasi pemasungan Rusman di hutanLokasi pemasungan Rusman di hutan Foto: Enggran Eko Budianto

Hanya gubuk terbuka yang menaungi Rusman dari hujan dan panas matahari. Bagian atap terbuat dari baliho bekas dengan kerangka dari bambu yang dibuat ala kadarnya. Sementara alas untuk tidur hanya berupa kain lusuh 1x2 meter. Tak ada dinding apapun yang menutupi gubuk tersebut. Tak bisa dibayangkan keselamatan Rusman jika diserang binatang buas. Bau tak sedap menyeruak dari tempat tersebut.

"Rusman sudah dipasung selama 25 tahun, sejak dia mengalami gangguan jiwa," kata Tarji (50), tetangga dekat yang juga teman sekolah Rusman kepada wartawan, Senin (3/4/2017).

Pria yang akrab disapa Paijo ini menuturkan, Rusman mengalami gangguan jiwa sejak usia 25 tahun. Menurut dia, Rusman muda merupakan sosok pekerja keras dan pandai bergaul. Namun, perilakunya mulai menyimpang saat keinginannya menikah dengan gadis pujaan hatinya, ditolak oleh keluarganya.

Rusman dievakuasi ke RS Jiwa LawangRusman dievakuasi ke RS Jiwa Lawang Foto: Enggran Eko Budianto

"Keluarga melarang dia menikah, karena yang akan dinikahi masih ada hubungan saudara. Dalam adat Jawa pernikahan seperti itu kan tidak boleh," jelas Tarji.

Sejak saat itu, kata Tarji, Rusman kerap menyendiri dan bekerja di sawah tanpa mengenal waktu. Perubahan perilaku Rusman pun lambat laun mulai meresahkan warga sekitar tempat tinggalnya.

"Saat itu dia mulai suka mengambil barang orang lain, sering juga mengancam tetangga dengan sabit. Karena keluarga ekonominya pas-pasan, akhirnya dipasung," ungkapnya.

Hidup di dalam pasungan selama 25 tahun yang dijalani Rusman, mulai hari ini berubah. Itu setelah petugas dari Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto menjemputnya. Sebelum dibawa ke RSJ Lawang, Malang, keluarga memandikan dirinya, sekaligus memangkas rambut yang gondrong dan kumal itu. Tubuh Rusman yang lumpuh, dibawa menggunakan tandu ke mobil ambulance.

Rusman usai dimandikan keluarganyaRusman usai dimandikan keluarganya Foto: Enggran Eko Budianto

"Kami koordinasi dengan Dinas Sosial, Alhamdulillah hari ini bisa dievakuasi ke rumah sakit jiwa," kata Camat Trawas, Iwan Fadillah di lokasi.

Pada kesempatan itu, Iwan membantah telah melakukan pembiaran terhadap warganya yang dipasung. Menurut dia, pemerintah Desa Kedungudi telah berusaha mengevakuasi Rusman ke RSJ. Namun, pihak keluarga menolak karena tak mempunyai biaya.

Kali ini, biaya pengobatan Rusman selama di RSJ Lawang akan ditanggung Pemkab Mojokerto melalui program surat pernyataan miskin (SPM). "Setelah dirawat di RSJ, kami akan serahkan ke Dinsos untuk dibawa ke panti. Berapa lamanya di RSJ, kami menunggu perkembangan, karena kami belum tahu kondisinya," tandasnya.
(fat/fat)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search