Senin, 03 April 2017

Kisah Sedih Teman Sekelas yang Sama-sama Kehilangan Ortu Dalam Longsor Ponorogo

SURYA.co.id|PONOROGO - Ada banyak kisah sedih yang dialami para korban bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Sabtu (1/4/2017) pagi.

Di antaranya adalah yang menimpa Larantika Putri dan Brian Arni Evan Andriano , dua pelajar SD Banaran yang sama-sama kehilangan orangtuanya. 

Pagi itu, usai berpamitan dengan ibunya, seperti biasanya Intan Laratika Putri (10) berangkat ke sekolah.

Saat itu, sedang dimulai jam pelajaran pramuka. Tiba-tiba gurunya menghentikan pelajaran, dan memberi pengumuman di kelas bahwa telah terjadi longsor.

"Waktu itu sedang pelajaran pramuka," kata Intan, saat ditemui di lokasi pengungsian, Senin (3/4/2016) katanya.

Oleh gurunya, semua siswa dipulangkan lebih awal. Saat itu, oleh gurunya ia diantar pulang dan melihat rumahnya telah tertimbun dengan tanah.

Ia lalu dibawa ke pos pengungsian oleh ayahnya, Bonari. Di tempat pengungsian, ia diberitahu adiknya Arvin Dwi Nur Anugrah yang berusia enam bulan dan ibunya Misri (27) terkubur di dalam rumah.

Intan mengatakan, biasanya setiap malam ia tidur bersama adik dan ibunya. Kini, ia tidur sendirian ditemani ayahnya yang selamat karena tidak berada di rumah saat terjadi longsor.

"Biasanya kalau tidur sama ibu," kata pelajar kelas IV SD ini.

Ia mengaku kangen dengan adik dan ibunya. Ia tidak bisa lagi bermain bersama adiknya, yang biasanya selalu dia ajak bermain usai pulang sekolah.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search