Jumat, 23 Juni 2017

“Benci tapi rindu”, inilah kisah Lidyo bersama Persipura

Jubi | Tetap No. 1 di Tanah Papua,

Jayapura, Jubi – Kau datang dan pergi sesuka hatimu. Kejamnya dikau, teganya dikau padaku. Kau pergi dan datang sesuka hatimu, oh sakitnya hati, bencinya hati padamu. Sakitnya hati ini, namun aku rindu. Bencinya hati ini namun aku rindu.

Lirik lagu "benci tapi rindu" ciptaan almarhum Rinto Harahap ini sangat cocok menggambarkan kisah perjalanan pelatih fisik Lidyo De Souza bersama Persipura Jayapura.

Lidyo Ninjo bisa akrab disapa kembali dipanggil manajemen Persipura untuk meningkatkan fisik Boaz Solossa dan kolega. Pria asal Brazil ini memang sudah tidak asing lagi bagi anak-anak Mutiara Hitam.

Pria berbadan subur ini pernah menjadi pelatih fisik tim kebanggaan masyarakat Papua sejak dilatih Osvaldo Lessa pada ISL 2014. Lidyo kemudian berpisah bersamaan keluarnya Osvaldo.

Saat Alfredo Vera menjadi nahkoda Persipura. Ia menghadirkan pelatih fisik baru namanya Esteben Enrique Herrera. Esteban tidak bertahan lama, ia juga harus keluar.

Lidyo Ninjo kemudian dipanggil manajemen Persipura untuk mengisi kursi pelatih fisik setelah kontrak Esteben Enrique Herrera diputus.

Lidyo langsung bergabung dengan Boaz dan kolega di Jogjakarta saat Persipura melakoni laga terakhir Piala Presiden 2017 menghadapi Mitra Kukar.

Saat Liga 1 akan bergulir, Alfredo Vera harus meninggalkan Persipura. Penggantinya Liestiadi LO. Ia mulai bekerja, satu hari jelang laga perdana Persipura menjamu Persegres Gresik United di Stadion Mandala.

Dalam perjalanan akibat hubungan kurang harmonis bersama Liestiadi, Lidyo memilih hengkang. Pada latihan terakhir Persipura jelang laga tandang menghadapi Persiba Balikpapan, yang dilaksanakan pada Kamis (18/5/2017) terjadi ketegangan Liestiadi dengan Lidyo.

Satu hari setelah adu mulut terjadi, melalui akun Instagram-nya, @lydiodesouza, mengucapkan selamat tinggal bagi Persipura.

"Terima makasih Tuhan!!. Berkat tim Persipura dan kota Jayapura dengan peluang baru! Aku meninggalkan kepala di bagian tertentu dari tugas! Terima kasih Tuhan, terima Papua khususnya keluarga [tim] Persipura Jayapura. Selamat tinggal Persipura, selamat tinggal!" demikian tulis Lydio.

Kamis, 8 Juni 2017, Liestiadi resmi mengundurkan diri. Hal itu menyusul hasil buruk diraih Persipura. Kalah telak 5-1 dari PSM dan kalah 2-0 atas Madura United.

Persipura lalu menjajaki pelatih Belanda Pieter Huistra, tapi lobi manajemen gagal. Senin, (19/6/2017) malam, manajemen akhirnya mengumumkan secara resmi pelatih baru Persipura saat ini, Wanderley Machoda da Silva, asal Brazil.

Dua hari Wanderley melaksanakan tugasnya. Lidyo pun ikut bergabung. Ia terlihat gabung dalam latihan terakhir Persipura sebelum libur Idul Fitri pada, Kamis (22/6/2017) pagi, di Stadion Mandala.

Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano mengatakan kehadiran Lidyo sangat diharapkan untuk membentuk fisik pemain, harus jauh lebih bagus lagi dari sekarang.

"Kami sudah memanggil pulang pelatih fisik Persipura. Saya perintahkan kepada manajer untuk disampaikan kepada pelatih fisik bahwa dirinya mempunyai tugas hanya mengurus fisik para pemain. Pelatih fisik dan asisten pelatih tunduk dan dengar petunjuk dari pelatih kepala," tegas BTM.

Ricardo Salampessy menambahkan Lidyo sudah seperti keluarga sendiri di Persipura. Ia sangat dekat dengan pemain, tim pelatih dan manajemen.

"Kehadiran Lidyo semoga makin tambah kompak dan tim Persipura makin lebih baik ke depan," kata Ricardo. (*)

Komen Saya

Laporan Warga

Simak Juga

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search