Senin, 05 Juni 2017

Kisah Bunker Jepang yang Terlupakan di Sabang

Sabang - Sabang pernah menjadi basis kemiliteran Jepang saat zaman penjajahan. Meninggalkan banyak jejak, salah satunya bunker pertahanan yang dilupakan ini.

detikTravel mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Sabang atas undangan dari Kementerian Pariwisata pekan lalu. Tak hanya menjelajahi alam, detikTravel juga mendatangi sebuah bunker milik Jepang yang dilupakan dan ditinggalkan.

Zaman penjajahan Jepang, Sabang tak hanya dikuasi tapi juga dijadikan sebagai basis kemiliteran. Sebagai pulau perbatasan, Sabang menjadi jalur pertama yang dimasuki oleh negara lain jika ingin merapat ke Indonesia.

Hal inilah yang membuat Sabang memiliki banyak bunker Jepang. Namun ada sebuah bunker yang keberadaanya dilupakan dan ditinggalkan.

Meriam di bunker utama (Bonauli/detikTravel)Meriam di bunker utama (Bonauli/detikTravel)

Bunker ini berada di kawasan Gunung Cot Labu. Berada di dataran tinggi dan menghadap ke laut, posisi bunker ini strategis untuk menembaki musuh.

Tiang-tiang pancangnya masih berdiri kokoh. Atapnya yang dicor tebal menimpa badan bunker. Tak jelas apakah bunker ini sengaja dirubuhkan atau memang rubuh sendiri.

"Tak ada yang tahu soal bunker ini, warga sini saja tidak tahu," ujar Anwar, salah seorang warga.

Yang mengejutkan, di bagian dalam bunker masih terdapat meriam yang dulu digunakan oleh Jepang. Meriam ini terongok begitu saja di tangga bunker, dekat dengan kamar persembunyian.

Meriam kedua yang ada di ruang pengintaian (Bonauli/detikTravel)Meriam kedua yang ada di ruang pengintaian (Bonauli/detikTravel)

Tak hanya satu, ada beberapa ruang pengintaian yang dibangun di sekitar situ. Memiliki jalur berbentuk parit, bunker-bunker ini disembunyikan di dalam tanah.

Parit di sepanjang bunker terbuat dari bongkahan batu besar yang disusun secara rapi. Di ujung-ujungnya juga masih terdapat kawat duri yang jadi perangkap lawan.

Ruang pertahanan yang digunakan oleh tentara Jepang (Bonauli/detikTravel)Ruang pertahanan yang digunakan oleh tentara Jepang (Bonauli/detikTravel)

Di ujung parit terdapat sebuah ruang pertahanan atau semacam kamar bagi para penjaga bunker. Ruanganan tak begitu besar, namun dingin dan lembab karena berada di dalam tanah.

Saat ini, kawasan bunker berada di tanah milik warga yang juga tak tahu kalau di sini ada bunker. Sehingga nasib bunker ini belum bisa dipastikan mau di bawa ke mana. (rdy/rdy)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search