Senin, 10 Juli 2017

Kisah Ibu Gusni Sekolahkan Anak dari Kupas Tangkai Cabai

Suara.com - Banyak pekerjaan halal untuk memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu pekerjaan itu mengupas tangkai cabai, seperti yang dilakukan Ibu-ibu di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat.

Pukul 16.30 Wib, ketika pengunjung di Pasar Inpres mulai sepi, sejumlah ibu tampak duduk bersila di lantai yang membentuk formasi lingkaran. Mereka bekerja mengupas satu persatu tangkai cabai merah kriting.

Cabai yang telah dikupas tangkainya kemudian digiling pakai Batu Lado atau batu tempat penggilingan, dan ada juga yang digiling halus pakai mesin.

Gusni ‎sudah menjadi pengupas tangkai cabai di Pasar Induk Kota Padang sejak remaja.

"Dulu Ibu saya juga bekerja mencari nafkah untuk ‎menghidupi anak-anaknya dengan bekerja manguntia lado (mengupas tangkai cabai) di Pasar ini," kata perempuan berusia 49 tahun kepada Suara.com di Pasar Raya Padang, Senin (10/7/2017).

Gusni menceritakan dalam sehari, ia bisa mengupas tangkai cabai sebanyak 50 kilogram. Dari hasil jerin payah sehari, ia dibayar pedagang rata-rata Rp30 hingga Rp35 ribu.

‎Gusni mensyukuri hasil kerjanya. Penghasilan yang dia dapat, selain mencukupi kebutuhan hidup keluarga, juga bisa menyekolahkan anak-anak.

Gusni memiliki tiga anak, dan tiga cucu. Anak pertamanya berusia 30 tahun, dan telah berkuarga, begitu pula dengan anak keduanya. Kini ia tinggal dengan anak bungsunya yang masih duduk di bangku SD. Sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh tani di luar daerah dan jarang pulang.

"Saya menyekolahkan anak dari hasil kerja mengupas tangkai cabai ini," ujar dia.

Gusni menyadari rezeki tentu tidak selalu stabil. Terkadang, sehari dia hanya bisa mendapatkan sedikit upah.

"Terkadang kalau lagi sepi cabai, paling hanya dapat Rp28 ribu. Ongkos naik angkot pulang pergi ke Pasar ini habis Rp8 ribu, jadi kadang hanya sisa Rp20 ribu yang dibawa pulang," tutur Gusni.

Gusni tinggal di Parak Tabu, Kota Padang. Setiap pagi, ia berangkat dari rumah pukul enam. Mulai bekerja mengupas tangkai cabai pada pukul tujuh hingga jam jam lima sore.

Hal senada juga disampaikan Elisa. Perempuan 43 tahun ini menghidupi dua anaknya seorang diri dengan bekerja sebagai pengupas tangkai cabai. Ia melakukan pekerjaan tersebut sejak tujuh tahun silam‎.

"Saya bekerja sendiri, menghidupi dan menyekolahkan dua anak saya ‎dari pekerjaan ini. Anak sulung saya kelas 2 SMP, anak nomor dua kelas 3 SD," kata dia.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search