Pemilik warung yang lolos dari maut tersebut adalah Sulistiani (22), warga Dusun Sembung, Desa Claket, Kecamatan Pacet. Menurut suaminya, Purwanto (27), sehari-hari istrinya seorang diri menjaga warung gorengan.
Di warung 3x4 meter beratap seng dengan kerangka dari kayu dan bambu itu, ibu dua anak ini sejak dua tahun lalu menjual gorengan, kopi dan rokok.
Lokasi warung itu di sebelah utara tempat parkir sepeda motor, tepat 10 meter di bawah tikungan tajam Padusan.
Sekitar pukul 13.00 Wib, kata Purwanto, istrinya dikejutkan dengan suara benturan keras dari atas warung.
Sontak saja, Sulistiani yang saat itu sedang sibuk melayani pembeli, kabur dari dalam warung. Begitu juga dua orang pria yang sedang minum kopi di warungnya.
"Dengar suara benturan, istri saya langsung lari sehingga selamat," kata Purwanto kepada detikcom di lokasi kecelakaan.
Meski selamat, lanjut Purwanto, istrinya mengalami syok berat. Menurut dia, tubuhnya gemetar dan terus menangis. Dia pun mengantarkan sang istri pulang ke rumah agar bisa istrirahat.
"Istri saya masih trauma, sekarang di rumah. Tadi cerita ke saya sambil nangis dan gemetar," ujarnya.
Tak hanya iwarung dan dagangan milik Sulistiani hancur berantakan akibat tertimpa Elf, kata dia, uang hasil berjualan dan ponsel milik istrinya juga hilang.
"Padahal pagi tadi baru belanja dagangan habis Rp 950 ribu. Semoga mendapatkan ganti rugi," ungkapnya.
Mobil Isuzu Elf yang berisi seorang sopir dan 18 wisatawan asal Tuban mengalami kecelakaan karena diduga remnya blong.
Minibus terjun bebas dan menimpa warung. Kecelakaan ini mengakibatkan 19 penumpang termasuk sopir Elf mengalami luka ringan. Selain itu, seorang wisatawan lainnya kritis setelah tertabrak Elf.
(ugik/ugik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar