
WARTA KOTA -- Inilah kisah Ekhlas, remaja Yazidi yang ditawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS).
Ekhlas diperkosa setiap hari selama enam bulan, sebelum melarikan diri, dan sekarang menjalani terapi di satu lokasi rahasia di Jerman.
Lembaga yang merawat dan membantunya menjalani terapi di Jerman mengatakan peristiwa yang dialami Ekhlas tak ubahnya seperti 'perbudakan seks'.
Ekhlas hidup bahagia dengan keluarganya di Irak utara hingga ISIS menduduki wilayah itu pada Agustus 2014.
Baca: Anggota ISIS Menyamar Jadi Wanita, Tapi Dia Lupakah Hal Ini
Ekhlas, ketika itu berusia 14 tahun, dan keluarganya berusaha menyelamatkan diri dengan cara melarikan diri ke Pegunungan Sinjar, tetapi langkah mereka dicegat sejumlah anggota ISIS.
"Mereka membunuh ayah di depan mata saya. Tangan mereka penuh dengan darah," kata Ekhlas kepada wartawan BBC, Fiona Lamdin, yang menemuinya di Jerman.
Baca: 276 Calon Haji Jawa Barat Gagal Berangkat, Ini Penyebabnya
Setelah membunuh sang ayah, para anggota ISIS itu memisahkan Eklhas dari ibunya dan menjebloskannya ke penjara.
Di penjara Ekhlas mendengar orang-orang beteriak kelaparan. "Para tawanan tak diberi makan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar