Tania amat berharga bagi Castro di Havana maupun gerilya Guevara. Ia mengirimkan pesan-pesan berkode menggunakan perangkat radio yang disembunyikan di belakang dinding kamarnya.
Pada 1966, ia terpaksa pergi beberapa kali ke kamp-kamp gerilya di Ñancahuazú karena tidak bisa mengandalkan sejumlah rekannya. Dalam salah satu perjalanan, identitasnya ketahuan setelah tertangkapnya seorang pendukung Komunis yang membocorkan lokasi rumah persembunyian tempat kendaraan Tania diparkir. Karena tak ada pilihan lain, ia bergabung dengan pasukan gerilya bersenjata.
Hutan hujan kurang cocok baginya. Awalnya, ia menderita demam tinggi, lalu cedera paha, dan kemudian tungiasis, yaitu infeksi parasit yang disebabkan oleh kutu Chigoe.
Pada 31 Agustus 1967, ketika sedang menyeberangi Rio Grande di Vado el Yeso, Tania dan delapan pemberontak lainnya disergap dan terbunuh. Ia ditembak pada bagian paru-parunya dan mati seketika.
Aliran sungai menghanyutkan jasadnya ke hilir dan baru ditemukan enam hari kemudian oleh angkatan bersenjata Bolivia. Ketika jasadnya ditunjukkan kepada presiden Bolivia, terlihat bahwa jasad itu sudah disantap ikan piranha.
Rencana awalnya adalah untuk menguburkannya tanpa tanda bersama-sama dengan jasad rekan-rekannya, tapi kaum wanita campesino (rakyat jelata berbahasa Spanyol) di sana menuntut penguburan secara Kristen karena Tania adalah seorang perempuan.
Berita kematiannya mengejutkan semua orang, terutama Che. Ada banyak spekulasi tentang kemungkinan hubungan khusus antara Bunked dan Che Guevara. Sebuah buku berjudul "Tania, the Woman Che Guevara Loved" karya penulis Uruguay bernama José A Friedl dihentikan penjualannya di Jerman setelah ada permintaan dari ibu Tania.
Ibunya menganggap ada tudingan mempermalukan oleh mantan pejabat Stasi yang mengaku bahwa dua revolusioner itu pernah memiliki hubungan khusus.
Di lain pihak, Benigno, pelatih Tania, menulis bahwa cinta mereka jelas terasa dari cara mereka bicara dan bertatapan.
Bahkan, jasad Tania dipindahkan ke Mausoleum Che Guevara di Santa Clara, Kuba, dan ditaruh berdampingan dengan jasad Che.
Meski sudah lama tiada, Tania menjadi inspirasi banyak perempuan lain yang sama-sama "kiri".
Seorang wanita lain, Patricia Hearst yang diculik oleh Symbionese Liberation Army (SLA) pada 1974 di Berkeley, California, juga menyebut dirinya "Tania."
Penerus keluarga kaya dalam dunia penerbitan itu kemudian setuju ikut dalam pergerakan aliran kirai itu dan menjelaskan melalui rekaman SLA, "Saya diberi nama Tania dari nama seorang kamerad yang bertempur bersama Che di Bolivia demi rakyat Bolivia."
Ketika pada 1974 Hearst ikut merampok bank bersama kelompok itu, ia berteriak, "Inilah Tania!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar