Sabtu, 14 Oktober 2017

Ketoprak dan Kisah Bangun Jakarta, Persembahan Pejabat DKI untuk Djarot

JAKARTA, KOMPAS.com - Alkisah, Siliwangi membangun sebuah kerajaan di Tanah Pasundan. Setelah sukses melakukan berbagai pembangunan di kerajaannya, Siliwangi harus lengser.

Ia menyerahkan dan memercayakan kerajaannya kepada raja baru.

Sebelum lengser, sang raja berpesan kepada penerusnya untuk melanjutkan pembangunan di kerajaannya demi kepentingan masyarakat.

Cerita itu merupakan akhir kisah pertunjukan ketoprak humor yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2017) malam.

Ketoprak yang dimainkan malam itu, bukan pertunjukan biasa. Sebab, lakon dalam kesenian tersebut diperankan langsung oleh para pejabat Provinsi DKI Jakarta.

Mereka memainkan ketoprak bukan tanpa alasan. Pertunjukan bertajuk "Membangun Kota Raja" itu dipersembahkan khusus untuk pimpinan mereka, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang akan mengakhiri masa jabatannya.

Mereka memilih mempersembahkan ketoprak karena pertunjukan itu adalah kesenian favorit Djarot.

Ketoprak itu menceritakan perjalanan Djarot sebagai gubernur membangun Jakarta yang dikemas dalam bentuk cerita kerajaan.

Gelak tawa seringkali pecah melihat aksi para pejabat itu di atas pentas.

"Omong kosong. Buktinya kamu mengawinkan putri majapahit yang menurut...apa gue lupa (lanjutan dialognya)?" ucap Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi yang membuat seisi gedung teater tertawa lepas.

Tak hanya Anas, semua wali kota dan bupati di Jakarta ikut andil dalam pertunjukan itu.

Asisten sekretariat daerah, kepala bappeda, kepala dinas, hingga kepala biro pun berpartisipasi dalam pertunjukan.

Mereka menyelipkan program-program Djarot dan dua gubernur pendahulu Djarot, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), ke dalam cerita.

Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, misalnya. Sebagai prajurit, dia melaporkan trase di kerajaan.

Ia menyinggung Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang yang merupakan salah satu perangkat Pemprov DKI Jakarta.

Kepala Dinas Perdagangan, UMKM dan Koperasi DKI Jakarta Irwandi juga menyinggung pekerjaannya untuk menata pedagang kaki lima (PKL) ke dalam cerita.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Subejo juga menyebutkan pekerjaan di dinasnya.

"Kebakaran di Tambora udah berhasil kita padamkan. Udah itu aja, enggak usah banyak-banyak, lupa (dialognya)," kata Subejo mengundang gelak tawa penonton.

Tak hanya itu, ketoprak tersebut juga mengangkat kisah para pasukan pelangi, mulai dari pasukan oranye, pasukan hijau, pasukan kuning, hingga pasukan biru, yang dimiliki DKI Jakarta.

Pesan dalam pertunjukan itu, yakni agar warga tidak memandang sebelah mata pasukan oranye karena mereka juga turut berjasa menciptakan kebersihan dan keindahan Kota Jakarta.

Pertunjukan semalam juga turut dimeriahkan pelawak Tessi dan Tarzan.

Pada akhir pentas, para pejabat DKI Jakarta memberikan cinderamata untuk Djarot berupa sebuah lukisan. Lukisan itu menampilkan sosok Djarot dan sang istri, Happy Farida.

Djarot berterima kasih

Djarot menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pejabat DKI Jakarta. Djarot mengapresiasi upaya mereka menggelar ketoprak.

"Saya dapat informasi bahwa seringkali teman-teman itu abis kantor, latihan, dua kali latihan, tapi dua kali itu kadang-kadang sampe jam 22.00-23.00, besok harus masuk kantor lagi. Ini usaha yang keras kalau menurut saya," kata Djarot.

Dia mengaku senang karena malam pelepasan yang biasanya formal tak terjadi pada malam perpisahan itu.

"Kami kasih apresiasi atas usaha dari Pak Sekda dan teman-teman untuk bisa menggagas acara seperti ini sehingga acara-acara normatif seperti rapat-rapat, terus biasanya pisah kenal, pisah sambut, perpisahan di dalam gedung, terus suasananya kaku begitu ya, nah ini dengan hiburan," ujarnya.

Pertunjukan ketopram itu dihadiri oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis, Pangdam Jaya Mayjen TNI Jaswandi, Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Tony Spontana, Kepala Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Made Rawa Aryawan, dan lainnya.

Adapun Sabtu ini adalah hari terakhir Djarot menjabat sebagai gubernur. Pada pukul 00.00 nanti, Djarot tak lagi berstatus sebagai gubernur dan telah purna-jabatan.

Untuk mengisi kekosongan jabatan sebelum Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Senin (16/10/2017) sore, Kementerian Dalam Negeri menunjuk Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah sebagai pelaksana harian gubernur.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search