Jumat, 06 Oktober 2017

Kisah Gamma Thohir, Anak SMA yang Hasilkan Listrik 40 Kw dari Mikrohidro

JAKARTA – Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mendorong anak muda untuk mengembangkan potensi energi baru terbarukan (EBT) yang ada di Indonesia seperti apa yang dilakukan Gamma Abdurrahman Thohir melalui program Micro Hydro for Indonesia.

Arcandra mengatakan, meski skala listrik yang dihasilkan dalam proyek itu sangat kecil, namun hal itu menjadi penting guna mendukung komitmen terhadap pengembangan EBT.

BERITA TERKAIT +

"Ini proyek yang dikerjakan oleh anak SMA yang sangat menginspirasi karena seusia itu sudah memikirkan bagaimana memberikan sesuatu buat masyarakat," katanya, Kamis (6/10/2017).

Baca juga: Komisaris Utama: Pertamina Sudah Harus Kembangkan Energi Terbarukan yang Green

Dia menjelaskan, pasokan listrik sebesar 40 kilowatt yang dihasilkan dalam proyek tersebut memiliki arti besar karena pemanfaatannya bagi 75 rumah di Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi.

"Harapan kita, semoga kita di Indonesia lebih banyak meluangkan waktu pada hal-hal yang bermanfaat seperti ini, membangun infrastruktur, meski kecil, daripada bermain 'gadget'," tuturnya.

Arcandra menjelaskan pemerintah bertekad mencapai bauran energi dari EBT sebanyak 23 % pada 2025 mendatang. Ada pun saat ini, pemanfaatan EBT baru mencapai kurang dari 10 %. Padahal, Indonesia memiliki potensi besar mulai dari air, panas bumi, angin hingga sinar matahari.

"Sekarang 40 kilowatt sudah masuk. Ini kecil tapi penting sebagai komitmen kita soal EBT," katanya.

Micro Hydro for Indonesia adalah inisiatif sosial yang digagas oleh Gamma Abdurrahman Thohir, yang telah mengaliri listrik ke Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi, melalui pembangkit listrik kecil tenaga air skala mikro yang memiliki kapasitas 40 KW.

Putra ketiga pengusaha Garibaldi Thohir itu menjelaskan tujuan proyek tersebut adalah untuk meningkatkan akses kelistrikan dan mengurangi kesenjangan listrik antara pusat kota dengan pedesaan.

Baca juga: Menteri Jonan: Oktober Bakal Ada Tambahan Energi Terbarukan 300 Mw

"Saya merasa terpanggil untuk melakukan proyek sosial ini di desa Kasepuhan Ciptagelar yang lokasinya tidak jauh dari pusat kota namun belum mendapat pasokan listrik yang cukup," katanya.

Menurut Gamma, dengan adanya pasokan listrik, masyarakat Ciptagelar memiliki potensi untuk dapat mengembangkan kualitas kehidupan mereka, baik melalui ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, maupun peningkatan sosial budaya.

Dengan masuknya listrik, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Ciptagelar, salah satunya melalui produksi kopi.

Pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dalam proyek tersebut dilakukan sejak Oktober 2015 dan rampung pada November 2016.

Pada 9 Februari 2017, fasilitas PLTMH tersebut diresmikan sehingga bisa langsung dinikmati 338 warga di Kasepuhan Ciptagelar.

(rzk)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search