
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Panas terik yang membakar ubun-ubun kepala, tak menyurutkan sedikitpun langkah Mbah Tugiman (78) untuk menjajakan es murni jadoel miliknya, Kamis (01/02/2018)
Panas terik dan terkadang sampai dingin malam, ia lakoni. Semua itu demi kebutuhan keluarga bisa tercukupi.
Di usia yang sudah tak bisa dikatakan muda, ia rela kayuh sepeda sepanjang belasan kilometer keliling Bantul-Yogya.
Ketika ditemui Tribunjogja.com di jalan DI Panjaitan, Mantrijeron, Yogyakarta, Mbah Tugiman mengaku setiap hari mulai berangkat dari rumahnya yang berada sekitar perempatan Klodran, kawasan masjid Agung Bantul, pukul 12.00 WIB.
Ketika itu matahari tengah menyengatkan panas, pada titik puncaknya.
Berbekal sepeda dan topi bambu, ia menawarkan barang dagangan berupa es murni jadoel, dengan menyusuri berkilo-kilo meter, sepanjang jalan raya Bantul menuju Alun-Alun Kidul (Alkid) Yogyakarta.
"Semua ini demi keluarga. Hidup itu jangan selalu melihat keatas, karena semua sudah ada yang mencukupi. Saya bisa beraktivitas seperti ini, sudah sangat bersyukur, Alhamdulillah," ujar Mbah Tugiman, penuh sahaja, Kamis (01/02/2018)
Tak ada keistimewaan sedikitpun dalam keranjang dagangan yang ia dudukkan di belakang sepeda.
Keranjang itu hanya berisi empat kaleng. Dua kaleng tampak berisi es murni jadoel, sementara dua lainnya berisi plastik dan perkakas pelengkap dagangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar