Jumat, 16 Maret 2018

Dikenal Sebagai Malaikat Pencabut Nyawa, Ini 5 Kisah Perawat Kejam dan Sadis

Liputan6.com, Jakarta - Selain dokter, petugas di rumah sakit yang membantu proses penyembuhan pasien adalah perawat. Namun, bagaimana jika profesi mulia ini malah disalahgunakan?

Ya, perawat melakukan pengasuhan, pelayanan, dan memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi oleh pasien. Begitulah tugas seorang perawat dalam artian sebenarnya.

Namun, kisah dibawah ini menggambarkan perawat yang jauh dari kata normal. Berdalih mengurangi penderitaan, para perawat ini tanpa ragu menghentikan detak jantung dan membunuh pasien mereka. Berikut cerita perawat pencabut nyawa:

1. Richard Angelo

Pria kelahiran 29 April 1962 ini sebenarnya tumbuh sebagai sosok yang baik. Ia punya latar belakang sebagai mantan anggota pramuka dan relawan pemadam kebakaran. Obsesi besar yang ingin tumbuh menjadi seorang pahlawan runtuh seketika, ketika Richard tidak mendapat pujian dari siapa pun.

Hingga akhirnya pun Richard punya jalan sendiri untuk memperoleh gelar pahlawan. Di tahun 1980 ia bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Good Samaritan, New York. Di sana Richard menyuntikkan obat penyerang pernapasan pada pasien.

Ketika dirasa sang pasien sudah menjelang kematian, Richard datang dengan aksi heroiknya menyelamatkan keadaan pasien yang sudah mengalami mati rasa. Tindakannya tak berjalan dengan baik. Dari 37 pasien hanya 12 orang yang berhasil hidup. Dia mendapat julukan sebagai 'malaikat pencabut nyawa.'

2. Joseph Dewey Akin

Pada tahun 1990, seorang pria bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Regional Fulton Utara di Atlanta. Joseph Dewey Akin namanya. Pria ini kian populer setelah aksi gilanya menghabisi 15 nyawa pasien yang dirawatnya di beberapa rumah sakit dimana dia pernah bertugas.

Diketahui Joseph menyuntikan obat Lidokain yang berfungsi menurunkan detak jantung pasien. Korban yang tewas di tangan Joseph diduga karena terlalu banyak dosis yang disuntikan ke dalam tubuh.

3. Lainz Angel Of The Death

Pembunuhan seorang pasien oleh perawatnya ternyata tidak dilakukan secara individual saja. Ini yang terjadi di Austria. Lainz Angel Of The Death adalah kelompok perawat yang bertanggung jawab atas hilangnya 48 nyawa pasien di Rumah Sakit Lainz, di Wina, Austria.

Kelompok yang terdiri dari empat perawat, Irene, Leidolf, Maria Gruber, dan Stefanija Wragner ini sudah dari 1983 menjalankan aksinya. Keempatanya membunuh pasien dengan cara menyuntikkan cairan berbahaya pada pasien. Baca selengkapnya 49 Pasien Tewas Di Tangan Perawat.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search