Jumat, 09 Maret 2018

Kisah Anak Pemecah Batu Cium Kaki Ayahnya karena Sukses Jadi Polisi, Dulu Sering Makan ...

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Bripda Asrul (20) masih ingat betul saat-saat dia bermimpi menjadi seorang polisi, perjuangan untuk meraihnya serta segala emosi yang menyertainya.

Berbekal doa dari orangtuanya, Asrul termotivasi dan bersemangat untuk mendaftar ke sekolah calon bintara (Secaba) Polri di SPN Batua, Sulawesi Selatan.

Asrul membongkar tabungannya yang selama ini menjadi kuli bangunan.

Tabungannya itu digunakan Asrul membiayai segala kebutuhan pendaftaran seperti biaya fotocopy, biaya foto, biaya berkas-berkas, makan dan minum saat mengantri mendaftar hingga mengikuti tahapan seleksi dan biaya transportasi.

Asrul tak bisa berharap banyak kepada orangtua karena ayahnya hanyalah seorang pemecah batu.

Dia juga tak peduli dengan isu uang di balik pendaftaran calon polisi.

Baca: Kisah Haru Bripda Asrul, Cium Kaki Ayahnya yang Berprofesi Pemecah Batu Usai Dirinya Dilantik

Diiringi doa orangtuanya, Asrul berangkat dari rumahnya di kawasan BTN Bataraugi, Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mendaftar.

Dari awal hingga akhir prosesnya, Asrul selalu dibonceng motor oleh sahabatnya, Muhammad Awalul, yang juga mendaftar Secaba Polri 2017.

Asrul dan Awalul bersahabat sejak SMP. Keduanya tidak terpisah, pun ketika mendaftar TNI dan Polri.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search