VIVA – Sebelum menjadi megabintang seperti sekarang, Lionel Messi sempat mengalami masa sulit ketika membangun karier sepakbolanya. Messi pernah divonis mengalami kelainan hormon yang membuat pertumbuhannya terhambat.
Kondisi ini diketahui Messi sejak usianya menginjak 12 tahun. Orang tua Messi pun mencari jalan keluar agar impian anaknya menjadi pesepakbola profesional bisa terwujud.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter dan suntik hormon di kaki pun dilakukan agar Messi bisa lepas dari kesulitannya.
"Di awal, orang tua memberikan suntikan ketika usia saya masih delapan tahun, hingga akhirnya saya belajar. Cuma jarum kecil, tak sakit. Kegiatan ini jadi hal rutin bagi saya di masa kecil," ujar Messi dilansir Daily Mirror.
"Saya mendapatkan injeksi di kaki setiap malam, dimulai saat usia 12 tahun. Bukan sebuah hal yang berkesan bagi saya," lanjutnya.
Biaya injeksi hormon untuk Messi tak murah. Orang tua Messi harus mengeluarkan uang sebesar US$1.500, atau dalam kurs mata uang sekarang setara dengan Rp20 juta.
Hingga akhirnya, klub lama Messi, Newell's Old Boys bersedia membayar biaya perawatan tersebut.
Pada usia 13 tahun, tepatnya di 2001 lalu, Messi pindah ke Barcelona. Manajemen Barca memberikan jaminan penuh terhadap perawatan Messi.
Hingga akhirnya, Messi mengakhiri masa penyembuhan hormon di usia 14 tahun.
"Tak sulit bagi saya pindah ke Barcelona. Saya beradaptasi dengan cepat. Tapi, tidak dengan orang tua saya. Saudara saya juga merasakan homesick, akhirnya mereka kembali. Saya cuma tinggal dengan ayah, dan dia bertanya, 'Apa yang harus kita lakukan?' Jawaban saya sederhana, tetap tinggal," ujar Messi.
Apa yang terjadi dengan La Pulga ternyata tak berpengaruh pada kemampuan olah bolanya yang luar biasa. Kini, Messi telah menjelma menjadi seorang megabintang bahkan legenda di Barca. (ase)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar