Rabu, 21 Maret 2018

Mitos atau Fakta? Ini Kisah Jembatan Cinta Pulau Tidung

SPORTOURISM – Pulau Tidung dan Jembatan Cinta merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Selain keindahan Pulau Tidung yang memesona, Jembatan Cinta umumnya menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang sedang kasmaran. Namun dibalik hembusan cerita soal cinta di Jembatan tersebut, beginilah cerita sebenarnya.

Pulau Tidung bukan satu, tapi ada dua yaitu Tidung Besar yang dihuni 5.000 jiwa, dan Tidung Kecil yang difungsikan untuk pengembangan mangrove. Di tahun 2005, Bupati Kepulauan Seribu saat itu yaitu Djoko Ramadhan mengawali pembangunan pariwisata di Pulau Tidung.

Ia mengubah jembatan kecil yang menghubungkan Tidung Besar dan Kecil menjadi jembatan permanen. Bentuk jembatan cukup unik, dan seluruh materialnya terbuat dari kayu. Jembatan ini setinggi lima meter dari permukaan laut, sehingga memungkinkan Speedboat kecil bisa lewat di kolong jembatan.

Masyarakat memoles jembatan dengan mitos tentang cinta. Polesan mitos itulah membuat jembatan yang menghubungkan dua Pulau Tidung populer dengan sebutan Jembatan Cinta. Setiap pekan ratusan remaja yang kasmaran melewati Jembatan Cinta, berikrar untuk setia sehidup semati.

Kemudian masyarakat terus mengembuskan mitos tentang Jembatan Cinta untuk menambah daya tarik jembatan. Hasilnya hingga kini ada yang beranggapan jika menyeberangi jembatan ini bersama pasangan maka hubungan akan langgeng selamanya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search