Rabu, 17 Agustus 2016

Kisah Oma Martje, Mata-mata RI di Masa Perang Kemerdekaan Selalu Menangis Tiap 17 Agustus

Laporan wartawan Tribun Manado Arthur Rompis

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -  Di setiap hari proklamasi 17 Agustus, Martje Engkol (79) selalu merasakan sensasi emosi yang luar biasa.

Sepanjang hari itu, airmatanya bercucuran berulangkali. Sekujur tubuhnya bergetar. Hal itu juga ia rasakan pada proklamasi kali ini.

"Airmata saya menetes berulangkali," kata dia kepada Tribun Manado di sela - sela pertemuan para veteran dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey usai peringatan detik - detik proklamasi, Rabu (17/8).

Kepada Tribun Manado, ia mengatakan, proklamasi selalu membawanya pada kenangan puluhan tahun silam.

Kala itu, Martje menjadi mata - mata republik dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Tamblang Tompaso.

"Tugas saya melaporkan keadaan Belanda kepada pasukan kita," kata dia.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search