TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga besar berharap Mary Jane segera dibebaskan dan terhindar dari eksekusi mati. Pekan lalu keluar Mary Jane terbang dari Filipina ke Indonesia.
Ya, mereka adalah keluarga terpidana mati kasus penyelundupan narkotika asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso.
Media Filipina Inquirer, Minggu (15/1/2017) melaporkan keluarga Mary Jane berkunjung ke Lapas Wirongunan di Jogjakarta-Indonesia untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-32.
Di Lapas itu, Mary Jane mendekam.
Dalam sebuah pernyataan, Migrante International mengatakan orangtua Veloso Cesar dan Celia dan kedua anaknya, Mark Daniel dan Markus Darren, terbang ke Indonesia pada Kamis (12/1/2017).
Rencana kunjungan empat hari ini dikoordinasikan oleh Migrante International, Departemen Luar Negeri, dan para pejabat Kedutaan Filipina.
Mark Daniel baru menginjak usia satu tahun sementara Mark Darren berusia tiga bulan ketika Mary Jane ditangkap pada tahun 2010.
"Ini pertemuan sangat bahagia untuk Mary Jane dan keluarganya yang terakhir melihat satu sama lain pada Januari 2016. Anak-anak bertemu muka dengan ibu mereka. Kejadian ini setelah selama ini mereka dipisahkan dari ibu mereka. Dan mereka tidak ingin saat sampai akhir tak bertemu ibunya," kata Migrante.
"Mary Jane riang karena dia mempunyai pengalaman dan kemampuan yang dia belajar di penjara dan akan menggunakan ini di masa depan untuk membantu keluarganya," demikian dijelaskan.
"Dia mengaku dirinya bersalah dari tuduhan terhadap dirinya, dan bahwa dalam hatinya, ia sudah mengampuni perekrutnya tetapi sungguh-sungguh berharap bahwa perekrut akan mengakui apa yang mereka lakukan untuk dia... Ia menjadi emosional menjelang akhir jam berkunjung datang lebih dekat. Kunjungan, atas perayaan ulang tahun, dengan makan siang sederhana," tambah NGO yang memfasilitasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar