Sabtu, 18 Maret 2017

Kisah Djan Faridz gagal rayu Lulung untuk dukung Ahok

Rimanews - Ketua Umum PPP, Djan Faridz mengungkapkan banyak hal tentang upayanya merayu Abraham Lunggana alias Haji Lulung supaya mau mendukung Basuki Tjahaja Purnama, sebelum dirinya menegaskan untuk memecat Lulung dari jabatan Ketua DPW PPP DKI Jakarta.

"Sebelum saya pecat, saya bujuk dia di putaran pertama, saya ajak ngobrol di rumah, silaturahmi, kenapa? Beliau (Lulung) itu sahabat saya puluhan tahun, tapi dia enggak mau," ujar Djan di kantornya di kawasan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, hari ini.

Sejak kontestasi Pilkada DKI Jakarta dimulai, sosok Lulung memang cukup menarik perhatian publik. Setelah lama setia membela PPP kubu Djan Faridz, Lulung mendadak membelokkan dukungan untuk membela pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni di putaran pertama.

Padahal, meskipun terlambat memposisikan diri sebagai partai pengusung, Djan Faridz di tengah jalan menegaskan partai akan menjadi bagian dari pendukung Ahok-Djarot.

Dengan kekalahan Agus-Sylvi, Djan mengaku optimistis bisa menghadirkan Lulung untuk mendukung Ahok-Djarot di putaran kedua. Namun, ketika itu Lulung agak susah dihubungi hingga akhirnya Djan mengutus orang untuk menemui Lulung di kediamannya di bilangan Tanah Abang.

Djan menerangkan bahwa ketika itu dia sempat meminta Lulung untuk bekerja memenangkan Ahok-Djarot di Pilkada. Dengan rekam jejak sahabat lama Djan berharap Lulung setuju. Dengan menolak, Lulung berarti siap dipecat.

"Malamnya kita (PPP) langsung rapat," ujarnya.

Rapat itu, diakui Djan, diinisiasi ratusan kader PPP yang mengancam akan mundur bila dirinya tidak segera memecat Lulung."Mereka bilang kalau Pak Faridz tak keluarin pemecatan kita semua di DPP mundur. Pilihan berat, kan. Ya sudah, Haji Lulung kita pecat," tandasnya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search