Rabu, 14 Juni 2017

Kisah Ikhtiar tentang Hijab di London

London - Geliat muslim di dunia semakin berkembang. Mulai Asia, Afrika, hingga Eropa, masing-masing tak ragu menunjukkan jati dirinya.

Begitupun dengan muslimah di Eropa, yang tak gentar mengenakan hijab, meski berulang kali menerima larangan, yang bersifat diskriminatif dari pemerintah. Seperti muslimah di Prancis, yang dilarang untuk mengenakan hijab, baik di lingkungan sekolah maupun pekerjaan, hingga mendapat lirikan tajam dari masyarakat.

Beruntung bagi kita muslimah di Indonesia, yang bisa dengan bebas mengenakan hijab, sebagai tanda menjalankan perintah Allah dalam Al-Quran. Hal inilah yang mulai disadari oleh muslimah di Eropa.

Sebagai agama terbesar kedua di Inggris, Islam cukup menyedot perhatian masyarakat dan pemerintahnya. Tak terkecuali soal hijab. Tim Jazirah Islam diundang oleh seorang muslimah di London, untuk ikut kegiatannya hari ini. Nurul Islam namanya, atau yang lebih dikenal dengan nama akun YouTube-nya: bubblegumhijab.

Meski London pagi ini sedikit mendung, hal itu tak mengurangi keindahannya. Kami bergegas menuju jantung Kota London, The Westminster Abbey, di mana gedung parlemen serta Big Ben berada. The Palace of Westminster adalah gedung pertemuan bagi anggota majelis parlemen Inggris. Gedung bersejarah berumur 7 abad inilah yang kami tuju.

(Ketinggalan Jazirah Islam di TRANS7? Anda bisa tonton videonya di sini)

World Hijab Day atau Hari Hijab Sedunia kini menjadi hari yang cukup penting bagi muslimah di seluruh dunia. Terlebih bagi muslimah, di mana mereka menjadi kaum minoritas. World Hijab Day diperingati setiap tanggal 1 Februari sejak tahun 2013. Hari Hijab Sedunia merupakan inisiatif dari Nazma Khan, seorang muslimah dari New York, Amerika Serikat, yang kerap menerima diskriminasi karena hijabnya.

Kini, memasuki tahun keempat, World Hijab Day semakin diketahui khalayak dunia, tak terkecuali parlemen Inggris. Saat itu, tepat di hari hijab sedunia, para anggota parlemen membahas mengenai hak bagi wanita muslim untuk mengenakan hijab. Di sini, Nurul Islam menjadi perwakilan dari muslimah di London untuk bertemu dengan anggota parlemen.

Beruntung tim Jazirah Islam mendapat kesempatan untuk bertemu dan bertanya langsung dengan salah satu anggota parlemen yang cukup vokal terhadap hak muslimah di Inggris. Ia adalah Tasmina Ahmed-Sheikh.

"Saya pikir ini adalah hal yang sangat luar biasa. Muslim merayakan World Hijab Day. Beberapa wanita memilih mengenakan hijab, beberapa tidak. Saya menghargai hak wanita untuk mengenakannya dan saya percaya bahwa wanita dapat mengenakan hijab tanpa rasa takut. Sayangnya, kita banyak dengar dari media tentang hal negatif mengenai hijab, keadaan-keadaan yang tidak mendukung, tentu saja kita harus berdiri untuk melindungi hak wanita mengenakan hijab. Ini juga tentang hak wanita untuk mengenakan apa yang mereka ingin kenakan," tutur Tasmina.

Dalam rapat bersama Perdana Menteri Theresa May, Tasmina Ahmed menyuarakan hak bagi wanita muslim untuk mengenakan hijab, di mana pun mereka berada. Kami kemudian masuk ke dalam salah satu ruang rapat di Palace of Westminster. Di sini, kami menggelar sesi coba hijab dan cara mengenakannya.

Kisah Ikhtiar tentang Hijab di LondonWorld Hijab Day yang diperingati tiap tanggal 1 Februari 2017, didukung juga oleh parlemen Inggris (Irfan Padli/TRANS7)

Tak hanya Nurul Islam, ada pula Aisha Rahman, blogger muslimah dari Bristol, Inggris, turut hadir.

"Kami ingin mengedukasi orang-orang tentang World Hijab Day. World Hijab Day adalah tentang representasi keyakinan kami, dan apa arti hijab bagi kami. Apalagi apa yang terjadi akhir-akhir ini di media sosial, kami ingin menyampaikan apa itu hijab sesungguhnya. Dan bagi saya yang mualaf selama 11 tahun dan 3 tahun mengenakan hijab, hijab adalah platform yang sangat istimewa bagi saya," tutur Aisha.

Hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Penghalang dari pandangan serta penutup aurat. Hijab kini menjadi rujukan pada kerudung yang dipakai oleh wanita muslim.

"Menurut saya, ini bagus, ada hari merayakan hijab, karena banyak sekali wanita di seluruh dunia yang mengenakan hijab, mungkin untuk budaya Barat hal ini agak sedikit asing, berbeda, dan beberapa orang bahkan menyebutnya aneh. Tapi saya pikir ini bagus karena membuat orang tahu dan sadar bahwa bukan berarti saat seseorang memilih mengenakan hijab itu membuat mereka berbeda, ini hanya sebuah kain," ujarnya.

Kami tak bisa berlama-lama di gedung parlemen.. Saatnya melanjutkan misi World Hijab Day hari ini. Kami berjalan menuju Parlemen Square, masih di area Westminster.

World Hijab Day biasa dirayakan di beberapa negara Eropa, seperti Perancis, Jerman, dan sekitarnya. Di alun-alun tengah kota ini, kami menawarkan kepada orang yang lewat untuk mencoba hijab.

Kisah Ikhtiar tentang Hijab di LondonWorld Hijab Day yang diperingati tiap tanggal 1 Februari 2017, didukung juga oleh parlemen Inggris (Irfan Padli/TRANS7)

Responsnya cukup positif. Jika biasanya masyarakat hanya bertanya alasan dan pengalaman dari muslimah berhijab, saat World Hijab Day mereka bisa merasakan langsung mengenakan hijab.

"Menurutku World Hijab Day memberi tahu kepada masyarakat bahwa kita sama seperti mereka. Simpel. Hijab menurut saya pribadi adalah menunjukkan keyakinan saya. Ketika orang melihat saya, mereka langsung tahu saya adalah muslim," demikian dituturkan Nurul Islam.

"Untuk saya, hijab adalah identitas. Sebagai seorang mualaf, hijab adalah segalanya untuk saya. Hijab adalah keanggunan, kebebasan. Saya ingin menyemangati saudara muslimah di mana pun, jangan pernah mengenakannya kecuali hanya untuk Tuhanmu," imbaunya.

Sungguh bersyukur dipertemukan dengan muslimah yang menguatkan semangat para muslim di London, juga mengingatkan akan perintah Allah, dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab 59 Allah ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

"Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu & istri-istri orang mukmin: hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Saksikan kisah inspiratif para muslim Britania Raya, dalam program "Jazirah Islam" di TRANS 7 pada Kamis 15 Juni 2017 pukul 15.00 WIB.

(nwk/nwk)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search