Senin, 24 Juli 2017

Kebesaran Hati Kessie untuk Bonucci dan Kisah Nomor Punggung

JAKARTA — Dalam dunia sepak bola, nomor punggung tidaklah hanya angka yang tercantum dibagian belakang kostum tim. Lebih dari itu, nomor punggung dapat mencermikan status dalam jati diri diri maupun tim itu.

Kesakralan nomor punggung itu juga sering jadi rebutan sesama penggawa tim. Beberapa besar selesai dengan baik, namun ada pula yang hingga melibatkan pihak club untuk 'turun gunung' memecahkan masalah itu.

Mengenai sengketa nomor jersey berlangsung waktu atau selesai berlangsungnya bursa transfer. Pemain anyar yang mempunyai nilai histori dan idientik dengan angka spesifik.

Pemain terkadang miliki perminataan spesial untuk dapat kenakan nomor tersebut di kesebelasan barunya. Penjelasan diatas beberapa waktu terakhir tergambar oleh duo pemain anyar AC Milan, Leonardo Bonucci serta Franck Yannick Kessie.

Keduanya pernah berebut nomor punggung 19 yang sediakal memanglah jadi angka jati diri mereka di club terlebih dulu. Kessie yang lebih dahulu dihadirkan Milan dari Atalanta tidak butuh berfikir panjangan untuk pilih angka dalam jerseynya kelak. Gelandang asal Pantai Gading itu menaruh beragam arti dengan nomor 19. Dia menerangkan pada Gazzetta dello Sport kalau nomor itu adalah tanggal lahirnya dan tanggal kematian sang bapak.

Tetapi, ketentuan paling akhir kalau Kessie ikhlas melepas nomor itu pada rekanan setimnya, Bonucci. " Saya sudah bicara dengan Kessie serta kami setuju mengenai itu, " ucap Bonucci ditulis Football Italia, Ahad (23/7).

Leo berterimakasih atas kebesaran hati Kessie untuk merelakan nomor itu digunakan olehnya. " Nomor itu sangat perlu, saya memercayakanya pada bebrapa waktu susah dalam kehidupan pribadi serta karir saya, " sambung pemain 30 th. itu.

Disamping itu, Kessie pilih nomor punggung 79 untuk dipakai waktu mengenakan seragam Rossoneri. " Jadi, lagi, saya katakan terima kasih pada Kessie. Dia anak yang cerdas serta peka, " kata Bonucci.

Tidak cuma dua orang itu yang inginkan nomor jersey yang sama. Hal sama juga berlangsung di kubu Liverpool, Roberto Firmino pada akhirnya merelakan nomor 11 yang dipakainya mulai sejak tiba di Liverpool, bersamaan kehadiran Mohamed Salah.

Sesaat di Genoa, persaingan perebutan nomor punggung hingga mesti dikerjakan dengan lelang. Tidak cuma di Eropa ketegangan mengenai nomor punggung juga berlangsung di Indonesia. Dua pemain Persepam Madura Paling utama pernah lakukan suitan jari supaya dapat memperoleh nomor punggung yang dikehendaki.

Hal unik yang lain pernah dihadapi Inter Milan. La Beneamata yang saat itu berisikan pemain bintang sangat terpaksa buat sebagian penyerang mereka bimbang. Sengketa berawal dari kehadiran Roberto Baggio yang menginginkan memakai nomor punggung 10 yang dipakai Ronaldo Luiz Nazarui da Lima.

Il Phenomena pada akhirnya merelakan nomor itu serta kenakan nomor 9. Hal tersebut menyebabkan dampak domino yang buat Ivan Zamorano mesti tersingkir. Bomber asal Cile itu kenakan nomor yang unik yaitu 1+8 seolah membuatnya tetaplah mengenkan nomor 9.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search