Kamis, 26 Oktober 2017

Kisah Nyata! Gadis Remaja Ini 'Terjebak' dalam Tubuh Balita 2 Tahun dan Berharap Bisa Cari ...

SURATKABAR.ID – Memasuki penghujung usia belasan tahun, biasanya para gadis sedang sibuk-sibuknya merambah kehidupan baru mereka. Entah itu menuntut ilmu ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau pun memperluas ruang lingkup pergaulan mereka bersama teman-temannya. Namun hal ini tak bisa dilakukan Girija Sirinivas. Malang baginya, gadis asal India berumur 19 tahun ini harus tetap di rumah—naik kereta bayi seperti balita yang baru berumur 2 tahun.

Mengutip laporan BarcroftIndia via Amazing Infos, gadis kelahiran Bangalore, India ini memiliki kelainan langka pada tubuhnya. Kelainan pada tubuhnya itu disebut agenesis tulang bawaan. Kondisi ini menyebabkan tangan dan kakinya tidak tumbuh normal atau berkembang dengan sempurna. Akibatnya, Girija Sirinivas hanya setinggi 76 cm dengan berat badan 12 kg. Demikian direportasekan dalam laman Tribunnews.com, Kamis (26/10/2017).

Ibarat kutukan, jiwa remajanya terperangkap selamanya dalam tubuh balita 2 tahun. Kelainan tersebut membuatnya kesulitan melakukan aktivitas harian. Bagi Girija, bahkan duduk pun terasa sulit karena kepalanya lebih berat daripada badannya.

Tak Dapat Diobati

Girija hanya bisa bergantung pada orangtuanya yang merawat dia layaknya bayi yang tak bisa melakukan apapun. Sang ibu berkata bahwa dokter bilang kondisi yang dialami Girija adalah permanen. Tak terbayangkan betapa sedih perasaan orangtuanya melihat anak mereka harus menderita seperti itu di sepanjang hidupnya.

Baca juga: Misterius! Gadis Ini Mendadak 'Ditelan Bumi' Saat Berjalan Kaki di Trotoar, Lihat Rekaman CCTV-nya

Namun, dengan keberanian dan dukungan yang didapatkannya, Girija perlahan-lahan kini membangun karier sebagai seorang seniman. Ia dapat menghasilkan 8000-10000 Rupee (Rp1,6 juta-Rp2 juta) tiap bulan dari hasil menjual lukisan-lukisannya.

Suatu hari, Girija berharap bisa mandiri secara finansial dari hasil melukis. Dirinya pun berterima kasih atas dukungan ibunya, yang membantunya makan dan melakukan rutinitas sehari-hari.

Hanya ketika melukislah Girija merasa mandiri. Saat menggambar, ia bisa melakukan hal sendirian tanpa perlu dibantu orang lain. Tanpa harus merepotkan siapa pun.

Satu pesan dari Girija dengan jelas memperlihatkan ketegaran dan harapan positifnya:

"Aku tidak ingin ada orang yang kasihan padaku, aku ingin menunjukkan pada mereka kecakapanku.

Aku tidak ingin terkenal karena penyakitku, tapi aku ingin dikenal suatu hari karena hasil karyaku.

Baca juga: Memprihatinkan! Nasib 200.000 Anak Rohingya yang Mengungsi Dipertanyakan, Begini Tanggapan Paus Fransiskus

Aku punya tujuan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dalam hidup.

Mimpiku adalah pergi ke luar negeri dan menggapai sesuatu yang besar."

[embedded content]

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search