Rabu, 11 Oktober 2017

Tegarnya Para Pendamping Pasien Kanker, Ini Kisah Mereka

Jakarta, Seperti petir di siang bolong ketika mendengar kabar orang terkasih, mungkin ayah, kakak atau suami didiagnosis terkena kanker. Kesedihan ini pun menjadi bertambah karena Anda harus tetap tegar untuk membantu mereka bangkit melawan kanker.

Beberapa orang di bawah ini berbagi kisah mereka untuk menguatkan keluarga agar kembali sehat dan semangat menjalani hari. Berikut ini pengakuan mereka kepada detikHealth.

1. Adik dari pasien kanker limfoma

Tegarnya Para Pendamping Pasien Kanker, Ini Kisah MerekaAyu Ardianty (23) adik dari pasien kanker limfoma/Foto: Aisyah Kamaliah

Ayu Ardianty (23) sampai harus meneteskan air mata ketika mengingat masa di mana sang kakak satu-satunya, Dian Panglipur (27) berjuang melawan kanker. Ia mengaku pertama kali mendengar kabar ini bukan dari kakaknya, melainkan dari ibunda.

"Aku masih kuliah kan waktu itu, pas kuliah sama mama dikasih tahu, 'dek, jangan tanya kakak macem-macem, kakak kena kanker limfoma,'" ujarnya sambil menghapus air mata.

Wajar jika Ayu merasa terpukul, dia dan kakaknya tidak pernah terpisahkan. Ia selalu satu sekolah dengan Dian. Ayu pun seraya tertawa menyebut Dian sebagai temannya untuk jajannya.

"Kemo kan kata orang paling ga enak banget, dan dia harus ngejalanin ini lho. Begitu dia sakit, dia dapat support dari mama dan aku, apapun yang dia mau kita turutin dan lakuin," kisahnya sambil mencoba tersenyum.

Baca juga:Terapi Unik, Penyintas Kanker Payudara Dibuatkan Tato Puting

2. Istri dari pasien kanker limfoma non-hodgkin's

Tegarnya Para Pendamping Pasien Kanker, Ini Kisah MerekaEva (44) dan suaminya, pasien kanker limfoma non-hodgkin's/Foto: Aisyah Kamaliah

Eva (44) Wanita yang menggunakan hijab ini terlihat sumringah dan selalu ingin berada suaminya Agus (47) yang baru-baru ini dinyatakan remisi dari kanker yang ia lawan. Dengan semangat, ia mengisahkan bahwa ia ingin terus memberikan semangat bagi pasangan hidupnya agar selalu sehat.

"Disemangatin terus tiap hari pastilah, selalu mengingatkan juga kalau anak masih butuh dampingan dan figur ayah," katanya sambil berkaca-kaca yang disambut senyuman Agus.

3. Istri dari pasien kanker limfoma hodgkin's

Tegarnya Para Pendamping Pasien Kanker, Ini Kisah MerekaLisa Heywood, istri dari Ethan Zohn/Foto: Aisyah Kamaliah

"Kami belum bersama saat ia melalui kanker yang pertamanya, aku bersamanya saat ia sedang terkena kanker yang kedua kalinya sekitar lima tahun yang lalu," kisah Lisa Heywood, yang kini telah menjadi pasangan dari Ethan Zohn, mantan pemain sepak bola profesional.

Hari di mana Ethan menceritakan tentang pengobatan yang sedang ia lakukan tentu membuat Lisa yang baru mengenalnya ikut merasa sedih. Baginya Ethan adalah pria yang baik dan kisah hidupnya benar-benar menakutkan bagi Lisa.

"Saat dia melakukan pengobatan kedua kalinya, aku yang baru mengenalnya kemudian mengirimkan pesan 'hai, apa kabar?' dan kita pun berbincang lewat telepon karena saat itu kami juga sedang tidak bisa bertemu dalam waktu yang lama. Aku hanya bisa mendukungnya lewat pesan singkat," kenangnya.

Sampai suatu hari Ethan menelepon dan memintanya Lisa untuk menjemputnya kemudian berjalan-jalan bersama berkeliling kota New York. Setelah semakin dekat, Lisa pun secara lebih intens ingin membantu Ethan merasa lebih baik.

"Hal yang kami coba angkat adalah secara mental. Sangat menyeramkan bagi orang-orang ketika para dokter, keluarga, tidak bisa melakukan apapun dan 'ya, kamu sendirian,' ini menakutkan," ujarnya.

Ketika Ethan dilanda rasa takut dan khawatir kankernya akan kembali muncul, mereka pun bersama-sama menuliskan kekhawatiran tersebut kemudian meletakkannya di dalam sebuah boks untuk membuat Ethan merasa lebih baik.

4. Anak dari pasien kanker usus besar

Tegarnya Para Pendamping Pasien Kanker, Ini Kisah MerekaEthan Zohn dan istri/Foto: Aisyah Kamaliah

Siapa sangka, selain dirinya sendiri Ethan Zohn juga kehilangan sang ayah ketika ia berumur 14 tahun karena kanker usus besar. Ethan mengaku, momen tersebut benar-benar membuatnya terluka.

"Aku tidak ingin main bersama teman-teman. Aku hanya menyendiri di kamar. Sampai teman-teman datang mendukung ke rumah. Aku pun merasa kuat karena teman-temanku dan keluargaku mendukungku untuk bangkit," kisah Ethan kepada orang-orang saat acara di Cancer Information & Support Club di kawasan Jakarta Pusat.

Baca juga: Transformasi Para Penyintas Kanker, Dari Botak dan Pucat Kembali Cantik(fds/fds)

Let's block ads! (Why?)



1 komentar:

  1. terimakasih atas informasinya, dan jangan lupa kunjungi kami di http://kapsulgamatemaswalatra.com/obat-herbal-stroke/

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search