Liputan6.com, Malili - Hujan mulai membasahi tubuh dua bocah yang berdiri di pinggir jalan itu. Mereka dengan sabar menunggu kendaraan yang bisa membawa mereka ke tempat pengajiannya di Desa Balambano, Sulawesi Selatan, tentunya tanpa memungut biaya.
Akan tetapi, lama menunggu, tak satu pun mengangkut keduanya. Terpaksa, kakak beradik itu harus turun ke jurang, menerobos hutan yang menjadi jalan alternatif menuju tempat pengajiannya.
Kisah perjuangan mereka disampaikan Ade Novitasari (23), warga pasar sentral, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Malili, Sulawesi Selatan, dalam akun media sosial Facebook miliknya dan menjadi viral.
Ketika Liputan6.com berkesempatan berbincang-bincang dengan Ade, dia mengaku terenyuh melihat kakak beradik yang rela hujan-hujanan turun ke jurang untuk bisa belajar mengaji.
"Kejadiannya, Sabtu, 6 Januari 2017, sekitar pukul 16.30 Wita. Saat itu cuaca sedang hujan, dan saya sedang melintas bersama saudara dengan sepeda motor. Sengaja saya mampir untuk melihat dari dekat kondisi dua anak yang basah kuyup tersebut," cerita Ade, Minggu, 7 Januari 2017.
"Sambil ngobrol saya tanya mau ke mana, mau pergi mengaji. Karena tidak dapat mobil tumpangan atau orang yang lewat menggunakan sepeda moto, kakak beradik yang belum saya tahu namanya itu saya kasih Rp 20.000 untuk dibagi dua," dia menambahkan.
Ade Novitasari yang merupakan alumnus SMKN 1 Kabupaten Malili, Sulawesi Selatan, tidak menyangka jika aksinya yang berpose dan merekam polah kakak beradik itu kemudian diunggah melalui akun Facebook Adhe Bolly viral di warganet.
"Saya sempat bilang hati-hatiki. Pelan-pelanki turun nak. Astaghfirullah, apa yang saya mau katakan terhadap semua yang saya lihat. Hujan-hujan turun ke jurang untuk pergi mengaji, subhanallah," kata Ade Novitasari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar