TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Amalia Prabowo tak pernah membayangkan ketika harus menerima kenyataan, kedua buah hatinya, Aqilurrahman Prabowo (11) dan Satria (8) divonis mengidap diseleksia.
Namun, di balik kekurangan itu, Aqilurrahman Prabowo justru menjadi bocah istimewa. Kisah inspiratifnya sudah ditulis dalam buku dan diangkat dalam film berjudul "'Wonderfull Life".
DALAM dunia medis, diseleksia adalah kelainan neurobiologist yang ditandai dengan kesulitan mengenal kata dengan baik dan akurat. Baik dalam pengejaan dan kemampuan mengkode simbol.
Baca: Weekend Sale Digelar Satu Kali Tiap Bulan
Secara umum, para penderita diseleksia mengalami hambatan mengeja, menulis, dan beberapa aspek bahasa lainnya.
Amalia bahkan sempat patah arang usai berkonsultasi dengan ahli penyakit ini yang menyatakan anaknya tidak memiliki masa depan karena tidak bisa membaca dan menulis. Bak disambar petir di siang bolong, perasaan Amalia remuk redam bercampur emosi dan keputusaan.
Sempat putus asa, sampai akhirnya dia bertemu sopir taksi yang memberikan nasihat padanya bahwa anak ada pemberian Tuhan dengan segala keistimewaan dan kekurangannya.
Baca: Inikah Alasan Kenapa Banyak Emak-emak Nyalakan Sein Kanan tapi Malah Belok ke Kiri?
"Setiap anak adalah pemberian dan karunia Tuhan. Saya membuka diri dan bilang Aqil ada untuk saya bukan sebaliknya. Alhamdulilah hidup saya seperti teratai terbuka dengan indahnya," ujar perempuan berhijab ini saat mengisi talkshow garapan PAUD Balikpapan Islamic School (BIS) dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT-BIS) di Gedung Kesenian Balikpapan, Sabtu (27/1).
Dari situlah, ia mulai mempelajari seluk beluk pengasuhan anak diseleksia. Berbagai perundungan/bullying, masukan dan pengetahuan ilmiah yang ia dapatkan telah mengkristal. Tekadnya sudah bulat, mengatasi kekurangan akademik buah hatinya dengan kemampuan lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar