Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.ID, KUTAWARINGIN - Sinta Nuraini bocah berusia 6 tahun tampak tergolek lemah di ruang tengah kediamannya di RT 01/11 Kampung Bobojong, Desa Buninagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Senin (26/3/2018) sore.
Ditemani sang nenek Nunung Maryati (53), Syifa sapaan akrab Sinta Nuraini, tampak tidur nyenyak hanya beralaskan karpet di lantai rumah panggungnya. Di tengah tidurnya, tiba-tiba Syifa menangis pelan merasakan gatal di bagian matanya.
Mengenakan pakaian tidur berwarna ungu dan kerudung marun dalam tangisnya bocah manis ini tampak menahan kesakitan. Dengan sabar sang nenek langsung menenangkan sang cucu yang tengah merasakan kesakitan.
Baca: Persib Bandung Kebobolan di Detik-detik Terakhir, Sang Kapten Menangis, PS Tira Raih Poin Satu
Setelah mengusap-usap mata sebelah kanannya, dengan cepat Syifa langsung menarik kedua tangannya di balik punggungnya. Gerakan menyembunyikan tangan tersebut demi menahan tangannya agar tidak menggaruk benjolan besar di mata sebelah kirinya.
Pada 2015 , Sinta Nuraini anak pasangan Rohmat (32) dan Mimin Laelasari (25) ini telah didiagnosis menderita tumor Rhabdomyosarcoma (RMS). Ini adalah satu tipe sarkoma, kanker langka yang perkembang pada jaringan penghubung atau sel seperti lemak, tendon, tulang rawan, saraf, otot, dan pembuluh darah.
5 Fakta Menarik Persib Bandung Vs PS TIRA, Adu Tajam Sesama Argentina hingga Mario Gomez Absen https://t.co/WEi6AxLWpr via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 26, 2018
Sebuah benjolan besar berupa daging jadi tumbuh di bagian mata sebelah kiri bocah malang ini. Benjolan sebesar kepalan tangan orang dewasa ini hampir menutup sebagian wajahnya. Benjolan inilah yang telah merenggut penglihatan sebelah kiri Syifa.
Sang ibu Mimin Laelasari (25) menuturkan awal mula Syifa mengalami tumor tersebut pada 2015 saat usianya menginjak 4 tahun. Awalnya sang anak terjatuh dan bagian mata sebelah kirinya membentur tembok hingga bengkak dan berwarna merah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar