Laporan Reporter Tribunpekanbaru.com, Guruh BW
TRIBUNPEKANBARU.COM,SELATPANJANG- Sudah tiga hari ini Icap (12) dan keempat temannya, Akmal (13), Putra (13), Randi (12) dan Ilham (12) berada di komplek pekuburan warga Tionghoa di Jalan Ibrahim, Kelurahan Selatpanjang Barat, Kecamatan Tebingtinggi.
Icap dan keempat temannya memanfaatkan tradisi warga Tionghoa, Ceng Beng (ziarah kubur, red) untuk mengais rezeki.
Menurut pelajar kelas satu SMP ini, setiap musim ziarah kubur, komplek pekuburan tersebut kerap dipadati warga Tionghoa melakukan ziarah di kuburan orangtua atau anggota keluarganya yang lain.
Baca: Dibantu KJRI, 84 Jemaah Umroh Asal Padang Sampai di Tanah Air, Kaget, Begini Fakta yang Terjadi
Keramaian tersebut dimanfaatkan Icap dan teman-temannya untuk menyewakan keranjang yang terbuat dari kawat besi sebagai tempat pembakaran kertas sembahyang bagi peziarah.
"Bagi warga Tionghoa yang datang dari luar daerah, seperti Kepri atau Malaysia dan Singapura tidak membawa keranjang untuk tempat pembakaran. Jadi keranjang ini kami sewakan kepada mereka," ujar Icap kepada tribunpekanbaru.com, Minggu (1/4/2018).
Baca: 27.624 Siswa SMK di Riau akan Jalani Ujian Nasional Mulai Besok
Untuk biaya sewa keranjang, Icap mematok Rp50 ribu per peziarah yang ingin menggunakan keranjangnya.
Tidak hanya keranjang, Icap dan teman-temannya juga menjual jasa untuk membersihkan makam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar