Minggu, 01 April 2018

Kisah Cinta Pria Tionghoa dengan Perempuan India Ini Bikin Baper

Liputan6.com, Singapura - Kisah cinta ini merupakan hal unik bagi masyarakat Singapura, dan kian menggetarkan ketika menilik pada pengorbanan dan ketulusan yang dibina oleh sejoli berbeda ras ini.

Ketika Koh Leng Kiat meninggal di usia 83 tahun pada 5 Maret, para anak tirinya yang beretnis India, bersama dengan anak kandungnya yang mewarisi genetik Tionghoa, berkumpul melakukan upacara pemakaman dalam ajaran Tao, yang sejatinya tidak benar-benar mereka pahami tata caranya.

Dilansir dari Asia One pada Minggu (1/4/2018), keluarga mereka tidaklah seperti kebanyakan warga Singapura. Mereka merupakan percampuran etnis Tionghoa dan Tamil, suatu takdir cinta yang berawal dari sebuah insiden pada 1966 silam.

Pada tahun tersebut, sebuah kecelakaan mobil menewaskan suami Meena Jaganathan. Perempuan itu berusia 24 tahun saat ditinggal mati suaminya.

Pasangan ini memiliki delapan anak, termasuk yang termuda di antaranya baru berusia dua bulan.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Meena pun bergabung dengan perusahaan konstruksi sebagai buruh kasar pada 1967.

Setelah beberapa bulan bekerja, Meena mengalami radang usus buntu. Tuan Koh (32), yang merupakan atasannya, membawa ia ke rumah sakit untuk dirawat.

Putus asa karena tidak ada yang merawat anak-anaknya, Meena pun menoleh ke Koh, meminta bantuannya.

Koh setuju membantunya, dan segera membawa kedelapan anak Meena ke rumahnya yang berlokasi di sebuah kampung di kawasan Joo Chiat.

Apa yang dilihatnya sangatlah menyedihkan, lima anak laki-laki dan tiga perempuan dengan masa depan yang tidak pasti, tinggal di rumah kecil tanpa ayah.

Tergugah oleh kesulitan mereka, Koh pun bertekad untuk melakukan sesuatu.

Setelah Meena kembali, Koh mulai membantu sedikit demi sedikit, memberikan bantuan keuangan dan membeli barang untuk sembilan orang anggota keluarga barunya.

Untuk membalas kebaikannya, Nyonya Meena sering memasak dan menyajikannya makanan, setiap kali Koh berkunjung ke rumahnya.

Perlahan tapi pasti, cinta tumbuh meski ada hambatan bahasa dan budaya.

Bantuan tulus yang diberikan oleh Koh membuat hati Meena luluh, dan menjadikannya kian kagum pada pria beretnis Tionghoa itu.

"Appa (ayah) sangat menyukai masakan amma (ibu). Dia menyukai dalcha, kari daging kambing, kari ayam, dan kari ikan. Dia sering bercanda bahwa dia jatuh cinta karena hidangan itu," kata anak pertama pasangan itu, Chitra (46).

Meskipun masing-masing orangtua mereka menolak untuk memberikan restu, Koh tetap menikahi Meena pada 1970. Pasangan itu hidup penuh cinta di Joo Chiat.

Simak video pilihan berikut: 

Halimah Yakob, perempuan pertama memimpin negeri singa.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search