Selasa, 29 Mei 2018

Kisah Tunawisma Mendapat Penghasilan Lebih di Hari Raya Waisak

JAKARTA – "Terima kasih, bu. Semoga uangnya berkah," ucapan itu terdengar dari suara Dedeh (38), salah seorang pengemis, setelah mendapat uang dari pengunjung Vihara Dharma Bhakti, Glodok, Jakarta Barat, usai melaksanakan ibadah.

Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) seperti para tunawisma tersebut memanfaatkan momen hari raya Waisak 2.562 yang jatuh pada hari ini untuk mengemis di kawasan rumah ibadah yang telah berdiri sejak 400 tahun lalu itu.

BERITA TERKAIT +

(Baca: Suasana Perayaan Waisak di Vihara Dharma Bakti Jakarta)

Tunawisma di hari raya Waisak. (Foto: Fadel Prayoga/Okezone)

Dedeh mengaku kerap berada di depan wihara setiap perayaan Waisak dan Imlek. Ia mengatakan, setiap dua hari besar tersebut, dirinya dan tunawisma lainnya mendapat rezeki melimpah dari para pengunjung.

Mayoritas umat Buddha diketahui memberikan uang Rp2 ribu hingga Rp 5 ribu. Namun, pemberian itu tidak bisa diprediksi, sehingga hasil yang didapat dari mengemis juga tidak menentu.

"Kadang ada yang ngasih Rp5 ribu dan juga Rp2 ribu, tapi ada juga yang ngasih Rp10 ribu," ungkap Dedeh.

Tunawisma di hari raya Waisak. (Foto: Fadel Prayoga/Okezone)

Ketika ditanya ihwal penghasilan yang diterima dalam satu hari, ia hanya tersenyum. Dedeh menjawab kalau hasil dari mengemis digunakan untuk memenuhi isi perut sehingga terbebas dari kelaparan.

"Cukuplah untuk makan sehari-hari," ujarnya wanita yang mengaku tinggal di kawasan Angke tersebut.

(Baca: 841 Narapidana Dapat Remisi Hari Raya Waisak)

Selain itu, tujuan dirinya mengemis juga untuk menolong kerabatnya yang sedang tertimpa penyakit lepra. Dirinya berharap belas kasih dari orang-orang yang melihat kondisi temannya.

"Saya juga sambil dorong teman di atas gerobak," ujar Dedeh.

Tunawisma di hari raya Waisak. (Foto: Fadel Prayoga/Okezone)

(han)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search