Minggu, 17 Juni 2018

Kisah Nengah Jimbaran Jaga Kuburan Istri 42 Hari Dan Bertemu Roh Sang Istri di Hyang Batu

 TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Ada kisah tentang kesetiaan seorang suami kepada istrinya.

Kisah ini dituliskan dalam sebuah geguritan berbahasa Melayu dengan judul Geguritan Nengah Jimbaran.

Menurut staf Pusat Kajian Lontar, Putu Eka Guna Yasa, geguritan Nengah Jimbaran ini ditulis oleh Cokorda Denpasar.

"Geguritan Nengah Jimbaran ini berbahasa Melayu yang dikarang oleh Cokorda Denpasar, Raja Badung yang melakukan Puputan Badung tanggal 20 September 1906," kata Guna.

Diduga kuat geguritan ini ditulis tahun 1903.

Geguritan ini menceritakan seorang lelaki bernama Nengah Jimbaran dari Tampak Gangsul Denpasar.

Ia kehilangan istrinya dikarenakan oleh penyakit kolera.

Karena saking cintanya pada sang istri, Nengah Jimbaran selama 42 hari melakukan penjagaan di kuburan istrinya.

"Sehingga turuah Betara Siwa menemui Nengah Jimbaran. Disarankanlah agar ia pergi ke wilayah Hyang Batu, Renon," imbuh Guna membacakan isi geguritan tersebut.

Lebih lanjut dikatakan, di kompleks persawahan yang ada di wilayah Hyang Batu, akan ada satu pelinggih kecil. Di sana akan ada orang tua yang menemuinya.

Nengah Jimbaran pun ke sana dan bertemu orang tua tersebut.

Orang tua inilah yang mengantarkan Nengah Jimbaran bertemu dengan roh istrinya.

"Dengan melewati sejumlah anak tangga, akhirnya Nengah Jimbaran berhasil bertemu dengan istrinya," lanjut Guna.

Ketika bertemu, terjadilah dialog Nengah Jimbaran dengan sang istri.

Sang istri berkata pada Nengah Jimbaran, "Ya kakanda lebih baik pulang karena engkau belum menemui ajal pulang ke Rahmatullah." (*) 

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search