Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
SEMARANG, TRIBUNJATENG.COM - Wajah berkeriput Sudarmi (73), berseri-seri saat seorang pengendara motor enggan menerima uang kembalian atas jasanya memompa ban.
Sempat ia berkomat-kamit melafalkan doa untuk si pengendara sebelum mesin kendaraan dinyalakan.
Darmi, demikian ia akrab disapa, berucap syukur atas rizki yang diterimanya.

Sudarmi, Nenek Tukang Tambal Ban
"Uangnya Rp 2.000, padahal ongkosnya cuma Rp 1.000. Tapi saya kembalikan tidak mau, Alhamdulillah terima kasih,"katanya, Sabtu (22/10).
Lapak tambal ban Sudarmi di Jalan Stadion Selatan Semarang Tengah, hanya seluas sekitar 2x6 meter.
Beberapa bagian bangunan berbahan kayu dan bambu itu telah lapuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar