Suara.com - Kini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki pasukan baru. Pasukan berseragam ungu.
Pasukan ungu berbeda dengan pasukan oranye dari Dinas Kebersihan serta petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum, pasukan hijau dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman, dan pasukan biru dari Dinas Tata Air. Pasukan ungu berasal dari Dinas Sosial.
Pasukan baru di bawah pemerintahan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini beranggotakan dokter, petugas Dinas Kesehatan, aktivis Yayasan Alzheimer Indonesia, serta petugas pelayanan pengawasan dan pengendalian sosial Dinas Sosial.
Anggota pasukan ungu, Sulaiman (26), menjelaskan tugas pasukan ini untuk menangani penderita demensia yang terlantar atau orang pikun yang berada di jalanan.
"Saya sudah tiga tahun mas jadi P3S, mengurusi para orang terlantar di jalan," kata Sulaiman yang merupakan petugas dari Dinas Sosial.
Wartawan Suara.com menemui Sulaiman di Jalan Letjen Suprapto,, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2016) siang.
Sulaiman menambahkan setelah mendapatkan penderita demensia, petugas kemudian membawanya ke panti sosial.
Yang menarik dari cerita Sulaiman adalah tentang bagaimana mengajak orang terlantar ke panti sosial. Tentu saja tidak mudah karena biasanya mereka tidak suka berada di panti sosial. Lalu, bagaimana caranya?
"Ya, kita bujuk bang, kita bercanda candain aja kayak temen dulu. Kita tawarin kayak mau kopi tidak, mau makan apa? Kayak gitu bang. Pokoknya yang baik komunikasinya," ujar Sulaiman.
Sulaiman mengakui banyak anggota masyarakat yang terlantar memberontak ketika diajak ke Dinas Sosial. Kalau sudah begitu, biasanya terpaksa mereka dipaksa.
"Ya, kalau berontak dan tidak mau dibawa, kita bawa paksa, artinya petugas kami tambah dengan cara memegang tangannya biar bisa dibawa ke mobil," kata Sulaiman.
Sulaiman senang dengan pekerjaan ini. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan sosial kemanusiaan. Tujuannya untuk membantu orangtua terlantar di jalan raya.
"Ini, bagian, salah satu pelajaran hidup bang. Saya nggak tega, melihat orang sudah tua tidur di jalanan kasihan. ya kita coba pindahkan ke tempat yang layak. Apalagi membantu mempertemukan lagi sama keluarganya saya sangat menikmati. Kita juga nggak tahu kan, kalau sudah tua nasib kita bagaimana," kata Sulaiman.
Sulaiman mengaku pernah mengalami kecelakaan ketika sedang berusaha membujuk orang terlantar. Ternyata, dia melawan.
"Pernah mas celaka, tangan saya sobek kena lima jahitan, dia perempuan ternyata kelainan jiwa juga. Pas kita mau bawa, dia berontak alasan dia pemulung. Terus dia merogoh kantong plastik, saya kira dia ngeluarin hasil mulungnya, tahunya ngeluarin pisau kecil langsung kena tangan saya," kata Sulaiman.
Cerita duka lainnya yang dialami Sulaiman adalah ketika membawa pengamen dan gelandangan ke panti. Di tengah jalan, mereka kabur dengan cara merusak pintu mobil.
"Kabur, mas mau kita bawa. Merusak pintu pakai ban serep dibelakang. Bangku tempat duduk mobil juga dirusak - rusak," kata Sulaiman.
Rekan Sulaiman yang juga anggota pasukan ungu bernama Wisnu (19). Wisnu juga mengaku senang menjadi petugas dinas sosial.
"Ini, kan salah satu bentuk sosial juga mas. Saya prihatin, nggak mau lihat orang tidur tidur di trotoar jalan apalagi orangtua," kata Wisnu.
Wisnu mengatakan punya cara-cara khusus untuk membujuk mereka agar jangan hidup di jalanan, lalu pindah ke panti sosial.
"Saya dekati, tapi tidak langsung ajak dan bawa mas, kita tanya maunya apa kita turuti dulu, agar dia nyaman mas nggak takut," kata Wisnu.
Wisnu mengaku banyak belajar tentang kehidupan dari pekerjaan ini. Suatu hari, dia pernah bertemu orangtua pikun di trotoar yang sangat spesial.
"Ada lansia tidur di trotoar. Dia minta beliin makanan nasi, terus minta lauknya ikan, saya beliin. Udah saya beliin dia nggak mau, katanya bukan mau pakai lauk itu. Terus saya beli lagi, ternyata dia malah nggak mau lagi. Nyampai tiga kali, bolak balik beli makanan," ujar Wisnu.
Setelah itu, nenek tersebut dibawa ke panti sosial untuk didampingi.
"Ternyata dia pikun mas, dikerjain kan saya, dia mau juga dibawa. Pengalaman yang lucu deh buat saya," kata Wisnu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar