Selasa, 07 Februari 2017

KISAH: Gianni Versace, Nasib Tragis sang Designer Favorit Lady Diana

GIANNI Versace lahir tahun 1946 di kota Reggio, Calabria, Italia dari keluarga yang dekat dengan dunia seni. Versace kecil mempelajari cara membuat baju dari ibunya sendiri yang memang memiliki bisnis butik dan jahit busana. Bahkan selepas menamatkan sekolahnya Versace turut membantu ibunya bekerja membesarkan usaha butiknya.

1972 Versace muda memilih pindah ke kota Milan, kota yang menjanjikan sejuta impian bagi mereka yang ingin mewujudkan impiannya menjadi seorang desainer terkenal. Tak butuh waktu lama, Versace pun memulai karirnya sebagai 'freelance designer' untuk label busana italia seperti Genny, Callaghan dan Complice. Perlahan tapi pasti, 6 tahun kemudian bersama saudara laki-lakinya Santo dan saudara perempuan Donatella, Versace meluncurkan koleksi ready to wear miliknya sendiri pada tahun 1978.

Sang Desainer Kelas Dunia Telah Lahir

Seperti sudah menjadi takdir yang disematkan padanya, Versace langsung menjadi sorotan para fashionista. Ia menjadi terkenal dengan ciri khas desainnya yang glamour, penuh warna, tak biasa dan kerap membuat gaun ala peri. Kreativitas Versace tak hanya soal mendesain busana semata, tak jarang ia kerap menggunakan material yang jarang digunakan oleh desainer kawakan lainnya. Seperti bahan aluminum yang dibentuk menggunakan teknik cutting-edge dan laser untuk meleburkan material kulit dan karet.

Kepala Medusa yang kemudian menjadi logo resmi brand Versace ini, juga merupakan ide liar dari sang desainer sendiri. Medusa adalah wanita Yunani yang diubah menjadi raksasa oleh Dewi Athena untuk kesalahannya membiarkan Poseidon merayu dirinya di kuil Dewi Aphrodite. Rambutnya yang indah menjelma menjadi ular hitam berbisa dan siapa saja yang menatapnya akan berubah menjadi batu. Cantik dan berbahaya, mungkin kesan itu yang ingin ditampilkan oleh Versace dalam setiap rancangannya.

 

(foto: logo Versace/fashion)

Selalu hadir dengan pemikiran yang tidak biasa dan spektakuler seakan menjadi ciri khas Versace. Setelah meluncurkan koleksi haute couture miliknya tahun 1989 dan menambahkan 2 clothing lines yaitu Versus dan Instante setahun berikutnya, rancangan desainer flamboyan ini seakan menjadi mahakarya yang dinanti-nanti dalam pagelaran red carpet di Hollywood.

Terbukti salah satu gaun rancangannya yang sangat terkenal hingga saat ini adalah black dress dengan detail gold safety pins yang dikenakan Elizabeth Hurley saat movie premier Fourth Wedding and Funerals tahun 1994. Gaun tersebut menjadi titik tolak kehadiran Versace sebagai desainer handal di tengah pergaulan aktris papan atas Hollywood. Seketika beragam gaun rancangannya diminati oleh para selebriti seperti Elton John, Madonna dan Naomi Campbell.

 

(foto: busana rancangan Versace yang menjadi buah bibir masa itu/history)

Bahkan Anna Wintour editor-in-chief Vogue pernah mengatakan kekagumannya pada Versace di laman media The New York Times "ia mengenali nilai dan keberadaan seorang selebritas di front row dan menempatkan para selebrita tersebut dalam pusat perhatian dengan busana yang dirancangnya"

Putri Diana juga pernah mengenakan busana rancangan Versace dan langsung menjadi buah bibir. Tahun 2015 lalu gaunbody-hugging berbahan silk berwarna icy blue yang dihiasi embelis berwarna gold studs dan colorful glass bead, dilelang dengan harga mencapai 200.000 dolar Amerika atau sekira 2,6 Milyar rupiah.

(foto: busana yang dikenakan Lady Di/whowhatwear)

Prestasi Versace Semasa Hidupnya

Karir Versace di dunia fashion juga mendapat pengakuan melalui sederet penghargaan yang diterimanya seperti L'Oochio d'Oros dan American Fashion Oscar di tahun 1993. Bahkan kreativitas Versace tak hanya dapat dinikmati oleh para selebritis saja, imajinasi sang desainer juga di aplikasikan dalam desain kostum untuk pagelaran balet dan teater, seperti Richard strauss's Josephlegende pada 1982, Gustav Mahler's Lieb und Leid pada 1983 dan Bejart's Chaka Zulu pada 1989. Pada tahun 1987, Versace dianugerahi perghargaan MAschera D'Argento karena kontribusinya terhadap dunia teater. Madona, Elton John dan Tina Turner pun pernah mengenakan desain Versace saat tampil sebagai penyanyi di atas panggung.

Semasa hidupnya beberapa kali karya Versace ditampilkan di sejumlah museum yaitu Chicago National Field Museum, London Royal College of Art, Japan Kobe City Museum dan Germany Kunstgewerbemuseum. Bisnis fashion dibawah brand Versace pun berkembang tak hanya busana semata, Versace menambahkan produk parfum, furnitur dan home decoration dibawah naungan brand Versace tersebut. Bahkan ia sempat menulis sejumlah buku berjudul Rock and Royalty, The art of Being You serta Men Without Ties.

Kematian yang Tragis sang Desainer

Miami, Florida 15 Juli 1997, saat hendak jogging pagi di rumah pantai miliknya, Versace ditembak mati oleh Andrew Cunanan, yang 8 hari kemudian juga ditemukan mati bunuh diri. Banyak rumor berkembang perihal penyebab kematian Versace yang ditembak oleh orang tak dikenal, namun tidak ada yang bisa memastikan penyebab tersebut. Pembunuh berantai ini telah menewaskan 4 orang pria dalam pembunuhan acak sejak April 1997.

Dunia pun berduka. Kehadiran selebritis dan pemuka fashion dalam acara pemakaman Versace menunjukkan betapa kehilangannya dunia fashion atas kepergian seorang desainer berbakat dengan ide-idenya yang tak biasa. Versace mensejajarkan seni dan industri dalam kolaborasi yang terbukti memberikan keuntungan. Dalam 10 tahun Versace berhasil membangun bisnis fashion miliknya bernilai 807 juta dollar Amerika. Hingga saat ini kerajaan bisnis Versace diteruskan oleh adiknya Donatella. Demikan seperti dilansir dari laman Biography (7/1/2017).

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search