SRAGEN - Usia senja tidak menyurutkan niat Sadiyo Cipto Wiyon (65) untuk membantu orang lain. Meski bekerja sebagai pemulung, kakek asal Gondang, Sragen, Jawa Tengah ini rajin menyedekahkan rezeki dan tenaganya untuk kemaslahatan masyarakat.
Salah satu yang paling menyedot perhatian adalah saat Sadiyo rela menambal jalan rusak dan berlubang di wilayah Gondang dengan uang hasil memulungnya sehari-hari. Aksi dilakukan sejak 2012 itu, membuat haru masyarakat yang melihatnya.
BERITA REKOMENDASI
Uang hasilnya memulung sebagian digunakan untuk membeli peralatan seadanya seperti ember, cangkul, cethok. Ia juga membeli material seperti kerikil dan tanah untuk menambal jalan rusak atau berlubang.
Sadiyo sehari-hari memulung dengan becak tua. Ia mengumpulkan barang bekas atau plastik di sepanjang jalan dan dimasukkan ke becak untuk dijual. Hasilnya, sebagian digunakan untuk makan, sebagian lagi dipakai untuk membantu orang lain.
Selain menambal jalan rusak, Sadiyo juga sering membuat rambu-rambu buatan sendiri dari plastik dan karung bekas. Rambu itu sering dibawanya saat memulung dan ia memasangnya di lokasi-lokasi jalan berlubang yang rawan, agar pengendara jalan bisa berhati-hati.
"Ini murni keinginan saya, membantu agar masyarakat tidak terjatuh saat lewat jalan berlubang," tutur Sadiyo, Sabtu 4 Maret 2017.
Ihwal Sadiyo rela menambal jalan berlubang dengan uangnya sendiri karena dirinya memiliki pengalaman buruk di jalan berlubang yang membuatnya celaka.
Ceritanya bermula saat ia sedang memulung. Becak dikendarainya terperosok ke jalan berlubang sangat dalam. Akibatnya, roda as becaknya rusak parah. Karena tak ingin kecelakaan dialaminya menimpa orang lain, sejak itu Sadiyo pun rela menambal jalan-jalan rusak di sekitarnya.
"Apalagi saat saya melihat banyak kendaraan yang juga menjadi korban seperti saya. Karena itu saya niatkan dalam hati dan dengan uang seadanya saya sisihkan untuk membeli material menutup lubang jalan," jelas Sadiyo.
Di tengah ekonominya yang terbatas, Sadiyo menginspirasi banyak orang tentang berbuat baik tak harus menunggu kaya. Aksi sukarela kakek itu kini berbuah nyata. Jalan berlubang di ruas Gondang-Banaran sekira 5 kilometer sudah ditambalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar