Kamis, 18 Mei 2017

Kisah Penumpang KRL tentang Ganasnya Gerbong Khusus Wanita

Kamis, 18 Mei 2017 | 10:00 WIB

Kisah Penumpang KRL tentang Ganasnya Gerbong Khusus Wanita  

Aman Dalam Gerbong Khusus Wanita

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah penumpang bergegas berdiri mendekati garis batas kuning di pinggir peron sesaat setelah pengumuman kedatangan kereta rel listrik tujuan Jakarta Kota berkumandang melalui pengeras suara Stasiun Kranji, Bekasi, Kamis, 18 Mei 2017. Seperti biasa, Stasiun Kranji pada pagi hari selalu penuh oleh penumpang kereta yang hendak pergi bekerja.

Kereta menuju Jakarta Kota memiliki 12 gerbong kereta. Dua di antaranya khusus wanita, tapi tak pernah sepi penumpang. Para penumpang perempuan rela berdesakan di gerbong ini. Alasannya, gerbong ini lebih aman dibanding gerbong lain. "Kalau di gerbong wanita, kan, berdesakannya dengan sesama wanita," kata penumpang kereta, Amelia, yang ditemui Tempo di Stasiun Kranji.

Baca:
Video Wanita Berkelahi di Kereta Jadi Viral, Begini...
Salah Paham Tempat Duduk, 2 Perempuan Saling...

Soal ramainya video tentang rebutan tempat duduk di gerbong khusus wanita yang beredar di media sosial, perempuan 25 tahun ini tidak menyangkal bahwa ada kejadian seperti itu. Menurut dia, untuk bisa berada di gerbong khusus perempuan memang membutuhkan perjuangan yang lebih keras dibanding gerbong biasa.

Amelia punya pengalaman soal itu pada jam pulang kantor. Gerbong khusus wanita sudah sesak penumpang. Tapi, saat kereta berhenti di Stasiun Jatinegara, masih ada tiga orang yang memaksa masuk. Dari dalam gerbong, seorang penumpang memperingatkan dengan berteriak. "Woi, sudah penuh." Tapi penumpang yang memaksa masuk ke gerbong menjawab lebih galak, "Gue juga mau pulang."
 
Mungkin, ucap Amelia, semua perempuan merasa berhak atas gerbong itu. "Namanya juga gerbong khusus wanita."

Baca juga:
Tampilkan Meme Rizieq, Kantor Harian The Jak Digeruduk Massa
EKSKLUSIF. Kak Emma: Saya Kenal Firza Husein Sejak Awal 2015 

Pengamatan Tempo, gerbong khusus wanita terus dimasuki penumpang meski sudah penuh sesak. Penumpang di Stasiun Klender Baru dan Stasiun Buaran masih memaksa masuk selama pintu masih bisa tertutup.

Jika pintu belum bisa tertutup sempurna, petugas kereta akan membantu penumpang untuk masuk dengan terus mendorong tubuhnya hingga pintu kereta bisa ditutup. Di dalam gerbong, tubuh penumpang sudah tak lagi bisa bergerak. Untuk keluar dari gerbong, penumpang membutuhkan tenaga ekstra untuk bergeser.

Kepadatan penumpang baru akan berkurang saat kereta memasuki stasiun transit, seperti Stasiun Jatinegara dan Manggarai. Penumpang akan terus berkurang setiap melewati stasiun transit. 

INGE KLARA SAFITRI

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search