Kamis, 22 Juni 2017 | 09:10 WIB

Pemain Leicester City, Jamie Vardy tampak kecewa atas kekalahan Leicester pada laga leg kedua perempat final Liga Champions melawan Atletico Madrid di stadion King Power, Inggris, 18 April 2017. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Kisah Jamie Vardy yang serupa cerita cinderella di Liga Inggris musim lalu berpeluang terulang. Ada banyak penerus siap mengikuti jejaknya, yang juga tak lepas dari uluran tangannya.
Panggilan telepon seluler itu menyeberang ke Ibiza—pulau seronok yang amat populer untuk pelesiran. Danny Newton, 26 tahun, orang Inggris yang tengah mencari sinar matahari di sana, sama sekali tak menyangka bahwa panggilan yang mampir di ponselnya itu datang dari manajemen Stevenage, klub League Two. Intinya, mereka ingin menggunakan jasanya pada musim depan.
Newton tentu senang atas ajakan itu. Panggilan itu juga berarti penantiannya untuk menjadi pemain sepak bola profesional tercapai sudah. Langkah pertamanya adalah mengajukan surat pengunduran diri sebagai teknisi perawatan di sebuah pabrik di Leicester, tempatnya mencari nafkah. Newton merupakan pemain klub non-liga, Tamworth. Dia bekerja sambil bermain sepak bola.
Jumat pekan lalu, dia mengundurkan diri. Selasa lalu, dia resmi menjadi pemain sepak bola klub profesional. Stevenage, yang bermain di divisi ketiga dalam strata sepak bola Inggris, mengontraknya selama dua tahun. Sayang, bayarannya tak disebutkan dalam siaran pers klub itu.
Tentu ada sebabnya klub berjulukan The Boro itu menyodorkan surat kontrak kerja selama dua tahun kepada pria berumur 26 tahun tersebut. Musim lalu, dia adalah pemain "paling brutal" di depan gawang lawan di kompetisi lokal Inggris. Dia mencetak 34 gol.
Tak mengherankan bila klub League Two lainnya, yakni Coventry City, juga pengin memakai jasanya. Tapi mereka kalah cepat, sehingga Newton pun memutuskan bergabung dengan Stevenage.
Banyak sebab yang membuat Stevenage mengontraknya. Pertama, statusnya sebagai pemain bebas transfer setelah kontraknya dengan Tamworth selesai pada akhir musim lalu. Faktor lainnya tak lain adalah Jamie Vardy.
Newton adalah pemain yang ikut dalam kursus singkat, 5-9 Juni lalu, yang digelar striker Leicester itu. Kursus itu lebih tepat disebut sebagai ajang audisi bagi pemain yang ingin bermain di liga profesional. V9, nama kursus itu, merupakan inisial dan nomor punggung yang dipakai Vardy di klubnya, Leicester.
Dalam kursus yang digelar di Stadion Etihad—kandang Manchester City—itu, Vardy membuka seluas-luasnya peluang bagi pemain dari klub non-liga untuk unjuk diri. Di sisi lain, Vardy, yang menyumbangkan uang sebesar 100 ribu pound sterling untuk kegiatan ini, mengundang klub-klub yang mencari pemain bagus dari klub non-liga untuk dimasukkan dalam skuadnya pada musim mendatang.
Di kelas pembukaan di musim itu, V9 langsung menarik banyak minat. Tercatat, termasuk Newton, 42 pemain amatir unjuk gigi. Sebanyak 60 pemandu bakat, di antaranya dari klub-klub besar seperti Chelsea, Everton, dan Arsenal, diundang untuk melihat kehebatan pemain di luar klub profesional itu.
Tak dinyana, umpan cepat nyangkut. "Ketika John Morris, agen saya yang juga pendiri V9, mengatakan bahwa Danny mendapat tawaran dari Stevenage, saya benar-benar gembira," katanya. "Dia sepertinya akan menapaki jalan seperti yang pernah saya lalui."
Meski perawakan Newton lebih gempal dibanding dirinya, Vardy seperti tengah melihat sosoknya beberapa tahun silam pada pemain ini. Sebelum direkrut Leicester, yang saat mengontraknya masih bermain di divisi Championship, Vardy hanya dikenal sebagai pemain beberapa klub non-liga, di antaranya Fleetwood FC.
Pada musim 2012/2013, karena hebat di kompetisi non-liga, pada usia yang tidak muda lagi untuk memulai karier profesional, yakni 25 tahun, dia tak lagi harus membagi waktu sebagai pekerja di rumah sakit dan melakukan kegemarannya bermain sepak bola. Dia sepenuhnya menjadi pemain profesional dengan nilai transfer 1 juta pound.
Nyatanya, keputusannya tak keliru. Dalam dua musim terakhir, Vardy tiba-tiba melejit menjadi bintang sepak bola Inggris. Dia rajin mencetak gol dan membawa klubnya, Leicester, menjadi juara Liga Primer.
Sebuah keajaiban yang tak pernah terbayangkan oleh siapa pun. Apalagi Liga Primer dihuni klub-klub kaya yang bisa mendatangkan pemain kelas dunia semahal apa pun.
Berkaca pada perjalanan kariernya itulah, bersama sang agen, dia mendirikan V9. Tujuannya adalah memberi kesempatan kepada pemain non-liga, yang dipandang sebelah mata, untuk tampil menjadi pemain profesional.
"Akademi ini telah membuktikan bahwa ada pemain non-liga bisa bermain di klub profesional," kata Morris, agen yang juga rekan Vardy. "Danny adalah contoh yang bagus bahwa tidak pernah ada kata terlambat bagi pemain mana pun untuk mewujudkan impian menjadi pemain sepak bola profesional."
Pemain klub non-liga memang banyak dilirik lagi oleh klub-klub besar, meski sebenarnya klub-klub itu memiliki jalur pembinaan sendiri lewat akademi. Bakat besar, seperti yang dimiliki Vardy, memang tersedia di mana-mana, termasuk di klub non-liga.
Keberhasilan Jamie Vardy tak pelak membuka mata pengelola klub profesional di sana. Jalur yang mereka ambil pun rada-rada mirip. Mereka yang mengontrak pemain semi-profesional ini adalah klub-klub di divisi bawah. Selanjutnya, bila permainan pemain itu cemerlang, nasibnya akan gemilang.
Newton tentu sudah tak sabar untuk menapaki karier barunya. "Saya senang dengan kesempatan ini. Ini merupakan peluang besar, dan saya sudah tak sabar lagi untuk memulainya," ujarnya. "Hanya satu keinginan saya, ingin menangguk kesuksesan bersama Stevenage."
Tentu tak ada jaminan bahwa Newton akan sukses seperti Jamie Vardy. Namun satu modal sudah disuntikkan Manajer Stevenage, Darren Sarll, kepadanya. "Dari obrolan awal, dia bilang bahwa saya cocok dengan rencananya pada musim mendatang," katanya.
Sarll, kata Newton, pun menjelaskan situasi para pemain di klub tersebut. Hal yang terpenting adalah suasana di ruang ganti. "Saya sangat bergairah. Sepertinya perasaan ini tak bisa dibandingkan dengan impian saya sebelumnya."
GUARDIAN|TELEGRAPH|TAMWORTHHERALD | IRFAN B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar