Kamis, 06 Juli 2017

Kisah perempuan yang diperkosa di hari pernikahannya

Ketika Terry Gobanga tidak muncul dalam acara pernikahannya, tak ada seorang pun yang menduga bahwa ia telah diculik, diperkosa dan ditinggalkan dalam keadaan nyaris meninggal di pinggir jalan. Ini adalah yang peristiwa pertama dari dua tragedi untuk menimpa sang pendeta muda dari Nairobi itu. Berikut Terry mengisahkannya kepada BBC.

Hari itu adalah hari pernikahan saya. Saya adalah seorang pendeta, jadi semua jemaat gereja kami datang, begitu pula semua saudara kami. Tunangan saya, Harry, dan saya sangat senang. Kami menikah di Katedral All Saints di Nairobi dan saya sudah menyewa sebuah gaun yang cantik.

Namun pada malam sebelum pernikahan, saya baru menyadari bahwa pakaian Harry, termasuk dasinya tertinggal di rumah saya. Ia tidak bisa menikah tanpa mengenakan dasi. Karena itu, seorang teman yang menginap malam itu menawarkan untuk mengantarkan pakaian ke rumah Harry di pagi hari. Kami bangun pagi-pagi buta dan saya mengantarnya ke stasiun bus.

Saat saya kembali ke rumah, saya berjalan melewati seorang pria yang sedang duduk di atas kap mobil. Tiba-tiba ia menarik saya dari belakang dan merebahkan saya di kursi belakang. Ternyata ada dua pria menunggu di dalam mobil, dan mereka langsung mengemudikan mobil. Semuanya terjadi dalam sepersekian detik.

Mulut saya disumpal dengan potongan kain yang saya kenakan. Saya menendang, memukul dan mencoba menjerit. Ketika saya berhasil membuka mulut saya yang dibungkam, saya berteriak: "Ini hari pernikahan saya!" Saat itulah saya mendapat pukulan pertama. Salah seorang pria itu menyuruh saya untuk "bekerja sama atau saya akan mati".

Laki-laki itu bergantian untuk memperkosa saya. Saya yakin saya akan mati, tapi saya masih berjuang agar tetap hidup. Ketika salah seorang pria melepas kain yang menyumpal mulut saya, saya langsung menggigit alat vitalnya. Ia menjerit kesakitan, lalu salah satu dari mereka menusuk perut saya. Kemudian mereka membuka pintu dan menendang saya keluar dari mobil yang tengah melaju.

Saya berada di tempat yang ratusan kilometer jaraknya dari rumah, di luar kota Nairobi. Lebih dari enam jam berlalu sudah sejak saya diculik.

Seorang anak melihat saya dibuang di jalanan dan memanggil neneknya. Orang-orang datang berlarian. Ketika polisi datang, mereka mencoba memeriksa nadi saya, namun tak ada seorang pun yang bisa mendengar detak jantung saya. Mereka pikir saya sudah mati, lalu membungkus badan saya dengan selimut dan mulai membawa saya ke kamar mayat.

Tapi dalam perjalanan ke sana, saya tersedak dalam selimut dan terbatuk. Polisi itu berkata, "Ia masih hidup?" Dia kemudian memutar balik kendaraannya dan mengantar saya ke rumah sakit pemerintah terbesar di Kenya.

Saya tiba di rumah sakit dalam keadaan terguncang, bergumam tak jelas. Saya setengah telanjang dan berlumuran darah, dan wajah saya bengkak karena ditinju. Tapi ada sesuatu yang mengingatkan seorang kepala perawat, karena dia menduga saya adalah seorang pengantin perempuan.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search