Sabtu, 23 Desember 2017

Kisah Kakek Udjan Susanto, Derita Fisik dan Emosional Akibat Dendam Masa Lalu

Kisah Kakek Udjan Susanto, Derita Fisik dan Emosional Akibat Dendam Masa Lalu (Depositphotos)

AURA.CO.ID - Kisah tentang Udjan Susanto (74), lansia yang tidur di atas saluran got di Jakarta Barat, viral di media sosial.

Pria tua itu mengaku ditelantarkan dan diabaikan anak-anaknya hingga terlunta-lunta dalam kondisi memprihatinkan di pinggir jalan.

Tentu saja kisah Udjan mengundang simpati. Apa pun latar belakangnya, pengalaman diabaikan meninggalkan luka yang begitu dalam di hati dan persoalan psikis. 

Ada dua tipe pengabaian: fisik dan emosional. Pengabaian secara fisik terjadi ketika seseorang ditinggalkan atau dijauhi orang-orang yang seharusnya berada di dekatnya.

Sedangkan pengabaian secara emosional terjadi ketika seseorang tetap berada di dekat orang lain, namun ia tidak diacuhkan, tidak dianggap, tidak didengarkan, didiamkan, atau tidak digubris keberadaannya. Apa akibatnya ketika seseorang merasa diabaikan?

"Kepercayaan diri yang rendah, merasa tidak berharga, menuntut kesempurnaan, dan menghindari konflik dengan orang lain bisa menjadi akibat dari pengabaian. Anak-anak yang tumbuh di tengah keluarga yang tidak ideal (misalnya keluarga yang bercerai atau ditinggalkan salah satu atau kedua orang tuanya) sangat mungkin merasa tidak dicintai," kata Alison Block, Ph.D., psikolog berlisensi yang juga Direktur Pusat Kesehatan Psikologi di Oceanport, New Jersey, AS. 

Trauma dan luka akibat penelantaran bisa terbawa dalam jangka waktu panjang.  Pengalaman diabaikan saat kecil dapat berpengaruh pada pola asuh seseorang terhadap anak-anaknya. Orang itu akan melindungi anak-anaknya agar tidak mengalami hal serupa.

"Namun ia mungkin bermasalah dalam memberikan kepercayaan bagi anak untuk melakukan banyak hal sendiri. Ia akan berusaha menghindarkan anak dari pengalaman pahit (karena diabaikan) dengan cara mengontrol setiap menit dan setiap detail hidup anak," urai Block. 

Pengalaman diabaikan mendorong respons otak dalam kewaspadaan tinggi terhadap bau, bentuk, dan ingatan apa pun yang membuat Anda kembali merasakan luka karena diabaikan. Ini sebabnya seseorang yang pernah diabaikan terlihat seperti melakukan aksi balas dendam terhadap orang yang pernah mengabaikannya. Sebagian masyarakat beranggapan, perlakuan anak-anak Udjan bisa dimaklumi mengingat perilaku Udjan di masa lalu. 

Warga sekitar tempat Udjan pernah tinggal di kawasan Sukmajaya, Depok, mengungkapkan semasa muda pria itu arogan, sombong, dan sering menyusahkan keluarga termasuk mengabaikan anak-anaknya.

Maka kini keberadaan Udjan di dekat mereka bisa jadi memicu hipersensitivitas otak mereka untuk mengingat dan merasakan memori buruk di masa lalu.

(riz / gur)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search