Senin, 20 Februari 2017

Ajal Kim Jong-nam dan Kisah 5 Racun Alami Pembunuh Manusia

Senin, 20 Februari 2017 | 12:36 WIB

Ajal Kim Jong-nam dan Kisah 5 Racun Alami Pembunuh Manusia

Racun RICIN. wikipedia.or.og

TEMPO.CO, Jakarta - Kim Jong-nam, saudara Presiden Korea Utara Kim Jong-un, diduga tewas dengan cara diracun. Sejumlah racun yang digunakan dalam beberapa kasus pembunuhan populer didapat dari sumber alami.

Pembunuhan Kim Jong-nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, Senin pekan lalu, berlangsung cepat. Saudara tiri Presiden Korea Utara Kim Jong-un itu kolaps dan tewas hanya beberapa menit setelah aksi dua perempuan yang menyerang Kim. Pria berusia 46 tahun itu diyakini tewas keracunan.

Jenis dan dosis racun yang dipakai untuk membunuh Kim masih sumir. Para penyerang Kim diduga menggunakan suntikan, semprotan, atau kain untuk membekap wajah Kim.

Kepolisian Malaysia sejauh ini sudah menangkap empat tersangka yang terlibat dalam kasus pembunuhan Kim. Seorang di antaranya memegang paspor Indonesia. Siti Aisyah, pelaku asal Indonesia yang ditangkap Kamis pekan lalu, disebut dijebak untuk membunuh Kim.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Tito Karnavian, menyebutkan Siti dibayar untuk melakukan adegan serupa beberapa kali sebelum menghadapi Kim. Mengutip informasi dari otoritas Malaysia, Tito menyebutkan para pelaku meminta korban menutup mata dan menyemprot wajah mereka dengan air.

Senyawa ricin (risin) dan tetrodoksin disebut-sebut sebagai racun yang digunakan untuk membunuh Kim. Dua senyawa yang bisa diekstraksi dari sumber alami ini mematikan bagi manusia, meski jumlah yang diberikan sangat sedikit.

Ricin adalah protein beracun yang secara alami terdapat di dalam biji jarak (Ricinus communis). Tanaman tropis ini menjadi sumber minyak yang dipakai dalam industri dan produk kosmetik. Racun ini ditemukan oleh ilmuwan Jerman, Peter Hermann Stillmark, yang bekerja di Rusia pada 1888.

Ricin dapat masuk ke dalam sel tubuh dan mencegahnya memproduksi protein. Tanpa protein, sel akan berhenti tumbuh, lalu mati. Jika biji jarak dikunyah, senyawa ricin akan terlepas. Namun hanya mengunyah biji jarak tidak langsung membunuh manusia. Ricin yang dimurnikan jauh lebih berbahaya.

Ricin merupakan bagian dari limbah yang muncul saat biji jarak diolah menjadi minyak. Ricin murni dalam jumlah kecil sudah cukup untuk membunuh manusia. Salah satu kasus pembunuhan dengan ricin yang populer adalah kematian Georgy Markov, penulis Bulgaria, pada 1978.

Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) memasukkan ricin sebagai agen bioterorisme kategori B. Adapun kategori A, racun biologis paling berbahaya, berisi antara lain virus antraks dan ebola.

Hasil studi yang disampaikan dalam pertemuan tentang ancaman biologis Perkumpulan Ahli Mikrobiologi Amerika, 7 Februari lalu, menunjukkan ada antidot potensial untuk ricin. Antidot itu bekerja pada tikus yang sudah beberapa hari terpapar ricin.

Sejauh ini tak ada obat atau terapi spesifik yang bisa mengatasi keracunan ricin. "Para dokter harus mencari cara lain untuk mengobati keracunan ricin," kata Patrick Cherubin, ahli biologi dari University of Central Florida, Orlando, Amerika Serikat, seperti ditulis Science News.

Selanjutnya: 4 racun alami lain yang juga mematikan

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search